Alaric benar-benar ikut ke Depok. “Kamu di belakang sama aku, Ella.” Alaric menarik tangan Ella yang hendak membuka pintu penumpang depan. Ia membuka pintu penumpang belakang dan mendorong Ella untuk masuk. Begitu Ella duduk, Alaric segera menghimpitnya dengan duduk di sebelahnya. Tubuhnya yang jangkung segera memenuhi area sempit itu. “Nah, jalan,” perintah Alaric pada Dilan seperti memerintah sopir. Dilan mencengkram kemudi erat-erat, melirik tajam ke belakang lewat kaca spion depan. “Ini mobilku, kalian terhitung menumpang di sini. Jadi jangan memerintahku seperti aku ini sopirmu.” “Siapa yang menganggapmu seperti sopir?” Alaric menaikkan sebelah alisnya, tersenyum mengejek. “Kecuali kamu merasa begitu.” “Al,” tegur Ella pelan sambil menepuk lengan sang suami. “Iya, Sayang?” sahu