Bab 57. Kehilangan Cahaya

1334 Kata

Pemakaman Alden hanya dihadiri oleh Dilan. Beberapa kali Mia berusaha menghubunginya, entah ia mendapat nomor ponselnya dari mana. Namun berkali-kali juga Dilan mengabaikannya. Air mata Dilan sudah kering, kini ia hanya berdiri menatap pusara yang masih basah itu dengan ekspresi datar. Meski begitu, pikirannya berkecamuk. Kebenciannya pada Alaric berlipat-lipat, tapi ia bukan Alden yang bisa dengan nekat menyusun rencana balas dendam. Kini ia hanya berdiri mematung dengan d**a bergemuruh, diliputi kemarahan, kebencian, kesedihan, dan kesepian. Sampai akhirnya, sebuah suara mengalihkan perhatiannya. “Dilan!” Mia mendekat dengan tergesa. Dilan merengut tak suka melihat kehadiran Mia. “Kenapa kamu bisa ada di sini?” “Dilan, kenapa kamu nggak memberitahu Ibu kalau kakakmu sudah ditemukan?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN