34- Masih Sama

1708 Kata

Pagi-pagi sekali Dinda sudah cemberut sambil bersiap diri untuk ke sekolah. Padahal kemarin dia baru saja jadian dengan Bani dan semalaman tidur dengan sangat nyenyaknya dan bermimpi indah. Tapi paginya mood Dinda sudah hancur berantakan karena pacar barunya tersebut. "Halah, bisa diandelin apaan? Masa basa-basi jemput aja nggak ada!" Dinda menggerutu sambil mengikat rambut hitamnya dengan ikat rambut biru tua. Sekali lagi dia mematut dirinya di cermin. Setelah dirasa semua sudah rapi, Dinda pun meraih ranselnya yang tergeletak di atas kursi meja belajarnya. Sambil menyampirkan sebelah tali ranselnya ke punggung, Dinda berjalan keluar kamar menenteng ponsel di tangan kirinya. Dinda berpapasan dengan Dita, kakaknya yang sudah rapi dengan kemeja dan rok kotak-kotak seragam sekolahnya. Sek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN