Dinda sekali lagi menatap tidak yakin gedung bertingkat di depannya. Tangan Dinda sudah meremas erat-erat tali slingbag yang dia kenakan. Batin Dinda benar-benar sedang berperang hebat antara apakah dia harus meneruskan niatnya atau pulang saja. Dinda menarik nafas. "Jangan jadi pengecut Din, kalau pun lo dibunuh nanti di dalem Bani bakal ketangkep sama polisi, tenang aja." Dinda menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan jejak pikiran absurdnya dan akhirnya memutuskan untuk melangkah memasuki pelataran lobi gedung apartemen tersebut. Dinda kemudian bertanya kepada petugas keamanan yang bertugas di meja resepsionis bagaimana tata cara untuk berkunjung atau bertamu ke sana karena mengingat apartemen memiliki tingkat keamanan dan privasi yang cukup tinggi. Jelas sekali tidak sembarangan