Sejak kemarin Mas Reiga terus saja mengirim gambar, beberapa negara yang akan menjadi tempat bulan madu kami. Aku yang awalnya sangat tidak setuju dengan rencanya, karena menurutku kenapa harus pergi ke luar negeri. Kalau indonesia saja, banyak tempat-tempat yang indah. Lagi pula, Mas Reiga ini ada-ada saja. Menikah saja belum, sudah memikirkan bulan madu. Saat aku sedang beristirahat, ponselku bergetar. Ternyata Mas Reiga, dia memang sedang tidak berada di yogya. Jadinya tidak ada, yang merecoki jam istirahatku hari ini. “Assalamualaikum, Bee.” “Waalaikumsalam, Yang. Lagi apa?” “Lagi istirahat, sekalian makan siang.” Beberapa detik kami lalui dalam diam, hanya memandang satu sama lain. “Ehemm ... kok diam aja?” tanyaku, saat Mas Reiga ngak kunjung bicara. “Yang ...” “Hmmm ...” “K

