61. Batasan yang Hilang

2449 Kata

Rion belum menyahut. Beberapa detik berpikir, akhirnya dia memutuskan untuk masuk sebab ingin memberikan hadiah ulang tahun yang sudah dia belikan pada Naina. Dia sudah membeli kalung rubi cantik untuk Naina, juga membelikan yang sama untuk Bella, sang istri. Selain itu, lukisan masih tertinggal di rumah sebab berpikir tak ada ruang di mana Naina bisa meletakkan lukisannya. "Bang, aku-" Gegas, Rion duduk di sofa yang jaraknya cukup jauh dari kasur. Dirasa kasur mungkin bukan pendaratan yang bagus jika hanya berdua saja. Naina tertawa kecil melihat wajah canggung Rion. "Abang jauh banget! Takut aku perkosa lagi, ya!" Bias ceria Naina mengaburkan rasa canggung Rion. Pria itu pun berjalan ke arah kasur di mana Naina duduk di sana. Duduk bersebelahan dan menatapnya penuh rindu. Rion sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN