Ken membawa Bella pergi ke apartemennya. Diseduhnya teh hangat, lalu memberikan pada Bella yang sedang mengurung tubuhnya dalam balutan selimut.
“Ini!”
Bella masih bungkam, hatinya tercabik akan apa yang baru saja dia lihat. Hanya menghangatkan jemari sambil memegang dinding cangkir di tangannya.
“Apa kamu akan cerita? Atau cuma diam aja?”
Ken duduk di sebelahnya, menyesap kopi yang menyebakkan aroma seisi ruangan.
“Mereka tidur bersama.”
Ken terhenti, lalu kembali menyesap kopi itu. Bella mengisi hening beberapa saat, lalu meletakkan cangkir teh itu di atas tatakan. Sesekali menunduk, lalu menghapus air matanya, Bella menceritakan apa yang dia lihat satu jam yang lalu.
“Kenapa Rion mengkhianatiku, Bang?”
Ken belum bicara, mengusap kepala Bella untuk lebih menenangkannya. Dirasa K
