Ranti bergumam syukur saat Naina membuka mata setelah melalui caesar untuk menyelamatkan bayinya. Wanita itu mengusap air mata seraya mencium dahi putri semata wayangnya itu. "Mama di sini, Sayang." Pelan-pelan Naina mengukir senyum. Walau belum sepenuhnya pulih, dia bersyukur karena bisa sampai sejauh ini dan melahirkan bayinya. "Anakku-" "Ganteng, kayak papanya." Naina sangat merindukan Rion, suaminya yang kini memberikan anak untuknya. Selang beberapa jam kemudian, saat kondisinya jauh lebih baik, Andra mendorong kursi rodanya untuk membawa Naina ke ruang NICU. Air matanya menggenang, menatap putranya yang sama kuatnya dan bertahan di dalam tabung inkubator. "Sayang." Pemandangan yang mengharukan. Tanpa Rion, Naina, wanita yang dulunya dikenal manja dan rapuh ini, bertahan lebih