“Alhamdulillah!” Bella beringsut ke dalam pelukan Rion yang berada tepat di sampingnya. Wanita itu mengurai tangis haru sambil menikmati kecup tipis-tipis Rion di puncak kepalanya. Tangannya tak lepas dari sisi perutnya. “Makannya mulai diperhatikan, Bel! Nanti saya kasih vitamin juga. Yang terpenting itu kalau lagi hamil, gizinya terjaga dan jangan sampai stress, ya!” ulas dokter kandungan yang mengenal Bella sebagai suster di rumah sakit itu. “Iya, Dok.” “Pak Rion juga bantu istrinya, ya! Ini si Bella katanya emang ngeluh agak lemas belakangan ini selagi tugas. Tapi dipikirnya cuma kecapean biasa,” lanjut dokter ber-name tag Linda itu. “Iya. Mual-mualnya nggak parah, sih, aku pikir cuma mag.” Rion menggenggam tangan Bella, berjalan pelan di koridor rumah sakit dengan senyum yang t