"Ke sini dikit, Sayang!" Rion menarik pinggang Bella untuk lebih dekat padanya. Wanita itu kembali membungkuk, mengoleskan krim cukur pada sisi rahang pria tampan ini. Suami tercintanya. "Jangan gerak, Rion!" gemasnya. Bella urung mengusap busa itu dengan alat cukur. Suaminya mulai bertingkah genit padanya. "Rion! Ini nanti bisa luka, loh!" Rion hanya merasa sangat bahagia bisa bersandar lagi pada Bella, sang istri yang mengambil cuti beberapa hari ini setelah dia keluar dari rumah sakit. Selalu ada hikmah dari setiap musibah. Hubungan mereka membaik. "Jadi kalau aku udah resign, selanjutnya gimana? Itu mama sama adik kamu, belanjanya boros, pasti! Nggak pernah hidup susah." "Aku masih bisa jual lukisanku. Nanti kupikirkan lagi. Nggak sekarang. Otakku masih beku." Rion hanya tak in