Dia milikku

1193 Kata

Hanum mengepalkan tangannya ketika Cintia tertawa terbahak, di situasi seperti ini tak ada yang bisa ia lakukan, begitupun suaminya. Tidak ada yang tahu apa yang dilakukan Cintia dengan benda bertimah panas itu. " Apa lagi yang kamu tunggu sayang, bukankah setiap kali kita bertemu kita selalu melakukannya " Tangan Cintia mulai bergerak di wajah Bahran. Laki laki itu hanya mematung menatap istrinya yang terlihat tak rela adegan itu terjadi. Entah kekuatan dari mana, Hanum bisa meraih dan melempar senjata api yang ada di tangan kakaknya. Ketiganya terkejut dan Cintia segera berlari mengambil senjatanya yang jatuh di depan pintu. Hanum terlebih dahulu sampai. Ia berhasil sampai dan mengambil benda bertimah panas itu, tapi Cintia seperti tak terpengaruh dengan itu, ia mengeluarkan benda sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN