Hanum menatap suaminya dengan sorot tajam, namun Bahran membalasnya dengan tatapan lembut dan penuh kasih membuat Hanum jadi salah tingkah sendiri. Ia melempar pandangan, hatinya ketar ketir sendiri saat ditatap seperti itu. " Kakak sampai kapan sih bermain main dengan perasaan orang lain ? meski kakak di puja oleh ribuan wanita bukan berarti saya juga mudah takluk dengan pesona kakak " ujar Hanum mencoba sinis, tapi tak bisa menutupi kegugupannya. Perasaannya belum stabil setelah dicium secara mendadak tadi. Gelenyar itu masih membuncah di hatinya, cahaya matanya tak bisa mendustakan rasa bahagia itu. Bahran tak menjawab. Ia mendekati Hanum, Ketika semakin dekat reflek Hanum bergerak mundur hingga mentok di dinding. Ia bingung dengan situasi yang ia hadapi ini. Nggak mungkin ia bert