Sekali saja tidak cukup

1277 Kata

Hanum termenung di meja kerjanya. Setelah pulang dari Bali setiap kali bertemu suaminya di kantor Hanum merasa canggung. Bayangan apa yang terjadi senantiasa muncul di pikirannya tanpa ia minta. Jujur hal itu membuatnya panas dingin. Ia menampik keinginan hatinya untuk menerima sentuhan Bahran lagi. Hanum terkejut dengan dering hpnya, dari tadi ia tidak melihat Bahran di kantor. Memang sudah tiga hari ini ia beralasan harus menginap di rumah ayahnya karna ayahnya sedang sakit. Bahran tak bisa mencegah karna ayah mertuanya memang sedang sakit. Hanum mengira suaminya yang menghubunginya. " Kak Bahran " ucap Hanum saat telpon tersambung. Hanum terkejut mendengar teriakan Cintia. " Jahat kamu Num, kamu curi kekasih saya. Jangan harap kamu bisa tenang karena ini " jerit Cintia sinis. Han

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN