Langkah Hanum berhenti di depan pintu. Ia kembali berbalik saling berhadapan dengan suaminya. Sampai saat ini ia masih istri sah Bahran karena memang tidak ada perceraian diantara mereka. Bahran menunggu apa yang ingin di sampaikan Hanum. Ia sudah siap dengan konsekuensi atas kesalahan yang pernah ia buat pada Hanum. " Ingat, jangan ceritakan apapun tentang kita di sini !. Aku hanya ingin hidup damai disini tanpa pusing memikirkan perasaanmu padaku, Bahran. Aku muak harus menerka nerka kalau kau memang mencintaiku atau tidak. Ok, aku setuju tidak resign tapi jangan mengusik apapun yang aku lakukan " ujar Hanum galak. Bahran mengangguk dan memberikan dua jarinya tanda ia berjanji tak akan mengganggu Hanum. " Baik bu Hanum " tanggap Bahran sopan, di sini seolah olah dirinyalah atasan Bah