Viona menyeka keningnya lalu ia mencoba untuk duduk karena tak enak pada Asri. "Duduk aja, nanti kamu pusing," kata Asri. Viona menggeleng. "Aku udah nggak apa, Mbak." Regan turun dari ranjangnya sendiri. Ia membantu mengatur tempat tidur Viona agar gadis itu bisa duduk dengan lebih nyaman. "Ada yang sakit?" tanya Regan. "Nggak, cuma nyeri dikit," jawab Viona. Asri tersenyum tipis melihat sikap perhatian Regan untuk Viona. "Kamu terluka parah, Vio." "Ehm, dokter bilang semuanya nggak perlu dikhawatirkan, Mbak. Nanti juga sembuh," jawab Viona. Asri mengangguk pelan. Ia menunduk selama beberapa saat. Melihat Viona terluka parah demi Regan semakin membuat ia yakin bahwa Viona memang memiliki perasaan yang tulus untuk Regan. "Vio, aku mau bicara sama kamu," ujar Asri. Ia meraih tang