Viona menyimpan alat riasnya ke dalam tas. Ia lantas membuka pintu dan benar saja, apa yang ia takutkan benar-benar terjadi. Api berkobar dan ia mendengar teriakan kepanikan. Viona mendongak, tampaknya sprinkle tidak bekerja, begitu juga dengan alarm. Ia terus terbatuk lantaran asap yang semakin pekat. Belum lagi, pelayan yang panik berlarian dan hampir menabraknya. "Di mana pintunya?" Viona hampir tak bisa melihat apa pun. Ia mendengar suara keras dari arah dapur. Ia takut jika itu ledakan yang besar, ia harus segera keluar dari sini. Sementara itu di luar, keributan pun mulai terjadi. Beberapa pelayan terlihat keluar dari rumah dengan panik. "Kebakaran! Ada kebakaran!" teriak mereka. "Apa?" Dipta segera mengibaskan tangannya pada para laki-laki pengawal. "Panggil petugas pemadam se