"Aku mau ke kamar aja, Mas," ujar Asri pada Regan. "Ehm, ya." Regan menggeleng pelan pada Viona. Ia bisa melihat ekspresi sedih Viona, tetapi mungkin Asri masih butuh waktu dan istirahat. "Kita ke kamar aja." Viona menahan napas ketika Regan menggendong Asri dari kursi roda. Ia tidak sedang cemburu, tetapi ia sedih sekali karena Asri masih marah padanya. Bahkan, sapaannya juga tak dibalas. "Lebih baik Anda tidak mengganggu Nyonya," ujar Ida pada Viona. "Aku nggak mau ganggu Mbak Asri," kilah Viona. Ida tersenyum miring. "Nyonya udah sakit hati sama Anda, jadi jangan bikin Nyonya makin melemah." Viona membuang napas panjang. "Aku juga nggak mau dia sakit." "Kalau gitu, sadar diri," sahut Prapti dengan nada jengkel. "Nyonya sakit gara-gara Anda." Viona merasa muak pada para pelayan i