Tidak lama ponsel Irina berbunyi.
Ido
Irina melihat ponselnya yang ia pegang setelah membawanya dari dalam tas. Sekilas Rayen melihat siapa yang menghubungi Irina, menebak siapa yang menghubungi Irina dan benar saja Rido lah orang yang menelpon Irina. Rayen meminum kopi yang ia pesan sambil melihat Irina. Irina hanya melihat sekilas ponselnya dan kembali memasukkannya kedalam tasnya, Rayen tersenyum melihat apa yang dilakukan oleh Irina.
“Siapa? kenapa gak diangkat?” tanya Rayen penasaran.
“Gak papa.” Jawab Irina dan tersenyum canggung. Rayen tidak perduli apa alasan Irina tidak menjawab panggilan Rido yang ia tahu sekarang Irina mengabaikan panggilan Rido dan sudah membuatnya senang karena merasa menjadi prioritas Irina untuk saat ini.
“Irina, makasih ya udah ngenalin kita sama desi
