Bab 19

1191 Kata

Irina menyenderkan punggungnya di dinding lift dan memegang dadanya dengan tangan kanan. Hari ini Irina merasa tidak habis pikir dengan Rayen. Irina merasa Rayen sangat menyebalkan sekaligus mampu membuat dadanya berdetak begitu cepat, sampai-sampai Irina takut jika detak jantungnya terdengar oleh Rayen. Hari ini sikap Rayen benar-benar manis padanya tapi Irina justru merasa takut akan hal ini. Lain halnya dengan teman kantor dan bosnya Lena. Bosnya Lena bahkan langsung memanggil Irina ke ruangannya begitu tahu Irina sudah berada di kantor. “Hey, non. Ade ape lo sama pak Rayen hah? Jangan bilang gak ada papa ya!” sungut Laras meminta penjelasan dari setibanya ia di meja kerja. “Emang gak ada papa, jangan ngarang deh.” Jawab Irina singkat. “Klise ah jawaban lo. Gak mau tahu lo harus cer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN