6-Ikut pulang

1563 Kata
"Belinda, ayo cari Keanu, anak ini betul-betul" Titah Vena. Keduanya kelimpungan mencari kemana arah Keanu pergi. Bisa-bisa Arya mengamuk jika anaknya tak ada disini. "Astaga anak ini,benar-benar bikin pusing." Gerutunya. Belinda terus mencari keberadaan Keanu,beberapa ruangan telah ia datangi,namun tak juga ia menemukan keponakannya. Belinda terus mencari Keanu,rasa kesal sebenarnya ada, namun perasaan kasihan lebih dominan ia rasakan. "Astagaaaa ...." Belinda mengusap wajahnya frustasi. kakinya terus berjalan tanpa memperdulikan arah jalan. brugh !! "Aw..aw.." Hampir saja Belinda terjatuh karena menabrak seseorang. Namun dengan sigap orang didepannya menahan tubuh Belinda. "Maaf, maafkan saya..." Ucapnya sebelum dia menyadari siapa yang ditabraknya. Matanya seakan terkunci melihat lelaki berparas tampan didepannya, berbalut snelli putih, seperti seorang dokter.Sungguh keajaiban tuhan untuk Belinda bisa melihat keindahan ini. Dirinya terus menatap tak berkedip,bahkan genggaman tangan dibajunya pun belum ia lepaskan. "Kamu tidak apa-apa ?" Ucapan orang ini membuyarkan lamunannya. "Ah .. eh.. nggak, saya baik-baik aja.." Segera Belinda melepaskan tangannya. "Oke.. lain kali hati-hati ya.." Ucapnya sambil berlalu. Membuat pipi Belinda memerah. Belinda hanya mengangguk kan kepalanya. astaga !! Ganteng banget!! fikir Belinda. Karena lelah, Belinda pun kembali menemui Vena mamanya. _ "Aahh.. mama,, capek tau nyari-nyari Ken," Keluhnya. "Keanu belum ketemu ?" "Belum ma.." "Siapa yang belum ketemu ?" Tanya seseorang dibelakang sana,membuat Belinda dan Vena panik bukan main. "Eee... anu, iitu..." Ucap Belinda tergagap. Sementara Arya masih menunggu jawaban mereka dan mencari-cari dimana anaknya. "Dimana Keanu ?" Pertanyaan ini akhirnya terlontar juga. "Ee.. Anu kak,," "Ma Ken mana ??" Vena pun sama, harus menjawab apa. "Emm.. " Vena dan Belinda saling bertatap satu sama lain. "Mana Keanu ?!" Suaranya mulai meninggi,karena tak ada yang mau berkata sedikitpun. "Keanu,.. tadi dia marah dan pergi, kami belum menemukannya," Ucap Vena pelan. "Apa ??" Matanya menajam,kenapa bisa anaknya pergi dan belum kembali. "Maafin kita kak," Ucap Belinda. "Astaga !!! apa kalian tak bisa menjaga Keanu dengan baik !" Arya murka, ia pun bergegas mencari keberadaan sang anak. "Apa-apaan mereka,menjaga satu anak kecil aja gak becus, "Gerutunya. _ "Keanu...." Aku memanggil Keanu dengan lembut, aku melihat ia sedang duduk bersama seorang suster. Aku seperti pernah melihat perempuan ini tapi aku lupa dimana. "Ken, sedang apa disini ?" Tanya ku. Namun Keanu tak menjawab pertanyaanku. "Ken, lain kali ken tak boleh seperti ini, kasihan oma dan anty mencari ken" Keanu mengangguk. Aku melihat ia menggenggam sebuah coklat ditangannya, aku tak tahu dari siapa,yang pasti ini makanan yang kurang baik untuk Keanu. "Cokelat dari siapa itu?" Keanu menunjukk ke arah suster, kurasa ia yang memberikan cokelat ini. _ Sepertinya aku pernah bertemu dengan lelaki ini, tapi dimana aku lupa. Aku punya feeling tak enak tentang orang ini, matanya tajam,begitupun alis nya yang yang tebal menajam. "Cokelat dari siapa itu ?" Pertanyaan sangat mengintimidasi, seolah cokelat ini makanan berbahaya. Keanu menunjuk ke arahku, memang aku yang memberikannya. "Kembalikan," Ucapannya sangat dingin. Keanu menggeleng cepat, ia benar-benar tak ingin cokelat ini lepas dari tangannya. "Papa bilang, kembalikan !" Jahat sekali orang tua ini, itukan hanya cokelat, bukan racun. Lelaki ini mengambil paksa cokelat ditangan Keanu dan memberikannya lagi padaku. Jujur aku tersinggung dengan hal ini. "Ambil, jangan pernah memberikan makanan gak sehat untuk anak-anak, kamu pengurus kesehatan kan ? seharusnya kamu tahu itu." Ucapnya sarkas. Aku tak terima, aku benar-benar tak terima. Sementara Ken tengah menangis akibat ulah papanya yang tak berhati ini. "Ayo Keanu, kita pulang." "Ken ga mau !" "Ken, ga mau pulang, Ken mau coklat nya!" "Keanu itu kurang sehat,kamu mau sakit lagi ?!" Ucapnya meninggi pada Keanu. Aku cepat-cepat menarik Keanu yang sedikit ketakutan. "Bisakah anda lebih lembut kepada anak kecil ? ini anak anda kan ?!" Ucapku tak kalah sarkas. Aku tak terima Keanu diperlakukan begitu,bahkan oleh papanya sendiri. Dia hanya diam menatap tajam. "Ini! pegang Keanu," Aku menggenggamkan erat cokelat pada Keanu "Hey, cokelat itu gak baik untuk anak kecil." "Bapak yang terhormat, saya tidak akan sembarangan memberikan makanan kepada siapapun, apalagi untuk Keanu, seharusnya anda bertanya dulu secara baik-baik,saya tahu anda menjaga anak anda dengan baik,tapi tidak bisakah anda mengerti keinginan anak ini ? dan satu lagi, saya membuat cokelat ini sendiri, dengan pengetahuan saya sendiri, cokelat ini saya jamin sehat, saya khusus buatkan untuk Keanu, maaf anda salah duga tuan !" Aku berkata panjang lebar padanya, sungguh aku jengkel luar biasa. Sombong sekali lelaki ini. "Ambil ini Ken, ini khusus untuk Ken, ayo cepat masukkan kedalam tasmu," Titahku. Dia sama sekali tak bereaksi, hanya wajah angkuh yang aku lihat. "Ayo Keanu,kita pulang." Setelah panjang lebar aku berbicara, dia tak menggubris perkataanku ? Kurang ajar. Tapi sekali lagi Keanu menolaknya. "Ken ga mau pulang!" Tolaknya. "Ken ayolah, jangan membuat papa marah-marah disini " "Ken ga mau pulang, Ken mau sama sustel!" Kekeuh nya. Tak lama datang Belinda dan juga bu Vena. "Ken, kamu disini ? Ayo kita pulang nak," Ajak Vena. "Ken ga mau pulang ma !" Ucap Arya. "Kenapa sayang ?" "Ken mau pulang kalo sustel juga pulang sama Ken oma, oma ajak sustel pulang,ajak sustel tinggal dilumah sama Ken," Permintaan Ken benar-benar diluar dugaan. "Keanu ! Apa-apaan sih, ayo kita pulang!" Paksa Arya. Keanu semakin menyembunyikan badannya dibelakangku. "Astaga...! Kamu menyihir anak saya ya, sampai dia lengket banget sama kamu," Arya menuduh hal yang tak masuk akal pada Clara. "Arya !!" Tegur Vena. "Maaf pak, saya tegaskan, saya disini suster, bukan penyihir, apa bapak gak bisa membedakan mana suster dan penyihir ?? Mana bisa saya menyihir Keanu" Tolak Clara mentah-mentah. Sementara Belinda diam-diam tertawa melihat kakanya di skak mat oleh Clara. Clara menarik nafasnya dalam-dalam, ia berbalik dan berjongkok didepan Keanu. "Ken, hari ini Ken pulang ya, apa Ken gak kangen sama rumah ? gak kangen teman-teman Ken di sekolah ? mereka pasti kangen sama Ken" Ucap Clara mencoba memberikan pengertian pada Keanu. "Tapi Ken mau sustel ikut, Ken mau sama sustel, Ken mau dibuatkan makanan, Ken mau disuapi, Ken juga mau dibuatkan kue dan cokelat sama sustel," Matanya berkaca-kaca saat berkata seperti itu. Sungguh Clara tak tega melihatnya. Clara merapikan ujung rambut di kening Keanu,lembut seperti ibu kepada anaknya. "Keanu, berhenti berkata yang tidak-tidak!!" Ucap Arya. "Ken, jangan nangis, suster janji, suster akan datang menjenguk Ken, nanti suster akan bawakan makanan kesukaan Ken,tapi sekarang Ken harus pulang,oke ?" Ucapan Clara begitu lembut, sembari mengusap lebut air mata di pipi bocah kecil dihadapannya. "Sustel janji ?" "Janji !" "Boleh Ken minta peluk dan cium sama sustel ?" "Astaga Keanu... !!" Arya sepertinya mulai frustasi dengan tingkah anaknya. "Tentu saja, sini." Clara memeluk dan setelahnya ia mencium lembut kedua pipi dan kening anak ini. "Ken gak boleh cengeng, Ken anak baik, oke ? suster janji, suster akan jenguk Ken nanti," Lanjut Clara. Keanu mengangguk lembut,"Sustel janji,Sustel halus jadi mamanya Ken," Sontak membuat semuanya tercengang, termasuk Belinda dan Vena. "Keanu !! cukup !! ayo kita pulang, kamu makin aneh saja," Arya menarik tangan Keanu agar berjalan. Sementara Vena mendekati Clara "Maafkan anak saya ya, dia memang begitu, maafkan juga Keanu, dan terima kasih sudah menjaga Keanu dengan baik" Ucap Vena. "Sama-sama sudah kewajiban saya nyonya, hanya saja saya kasihan dengan Keanu," Balas Clara. "Tidak apa-apa, kalau begitu saya pamit," "Terima kasih nyonya,hati-hati dijalan," Ucap Clara. "Tenang aja, Kamu akan mendapatkan Keanu kembali," Ucap Belinda segera berlalu. Perkataan Belinda, membuat matanya membulat,apa maksud dari perkataan Belinda barusan ? "Apa ??" Gumamnya. Namun Clara tak begitu menggubris ucapan Belinda. Ia melanjutkan kembali pekerjaannya. _ Sesampainya dirumah. "Hallo kesayangan opa,, maafin opa ya belum menjenguk ken,opa sibuk" Ucap Tama. "Tidak apa-apa opa, opa emang suka sibuk, sama sepelti papa," Sebuah sindiran untuk keduanya. Belinda dan Vena hanya tertawa mendengarnya. "Lihatkan ?? protes bukan dari mulutku kan ?" Ucap Vena pada Tama. "Haha.. baiklah, cucu opa ini memang pintar luar biasa, sekarang Keanu istirahat yaa ditemani anty," Tama menyuruh Belinda menemani Keanu. "Jadi Arya, bagaimana ??" Pertanyaan yang kembali membuat Arya jengah. "Pa, tolong berhenti membicarakan ini," "Papa tidak akan berhenti sebelum kamu berkata iya," "Papa, Arya bilang Arya gak pernah mau dijodohkan,please hargai keputusanku pa?!" Tolak Arya. "Apapun alasanmu,papa akan tetap melanjutkannya," Tama tetap bersikukuh. "Pa tolong lah mengerti, kasihan juga Ken, Arya janji Arya akan mengenalkan seseorang, dia pasti akan menerima Ken dengan sangat baik,Aku pastikan itu pa" Arya mencoba menyakinkan Tama dengan sekuat hatinya. Vena mendekati Tama dan berbicara padanya "Berilah Arya kesempatan pa, dia berhak menentukan hidupnya, sekali ini saja,jika nanti Arya tak dapat menepati janjinya, kamu boleh menentukan hidupnya," Vena membela mati-matian anak lelakinya ini, dia merasa Arya memang perlu kesempatan untuk membuktikan keseriusannya. Vena tak mau lagi melihat kesedihan dimata anak nya,setelah kematian Maria istrinya. Tama memikirkan dengan seksama permintaan isterinya, memang tak ada salahnya juga ia memberikan kesempatan kepada putera nya. "Baiklah, papa beri kamu satu kesempatan, bawa wanita itu kesini, dan yang terpenting dia mau menerima Keanu dengan baik," Ucap Tama tanpa expresi. Arya tersenyum bahagia, berkat mamanya dia mendapat kesempatan berharga ini. "Terima kasih pa, ma, terima kasih.." Ucap Arya kepada orang tuanya. Segera Arya menelpon Kinan untuk pertemuannya besok. _ Clara mengambil sebuah kotak s**u di rak supermarket,ketika ia mengambilnya, serasa seseorang menarik kotak s**u ini bersamaan. "Isshh.. Siapa sih? Maaf, saya lebih dulu mengambilnya." Clara berbicara dengan sangat baik. Tapi sepertinya bertolak belakang dengan orang didepannya. "Maaf, sepertinya saya yang mendapatkan nya lebih dulu." Susu ini hanya tinggal satu kotak saja,pantas saja jadi rebutan. Clara mulai jengah,ia akan mencoba berbicara baik-baik dengannya. "Maaf pak, anda.... " ¤ ¤ ¤ ¤ Thank you so much.. Jangan lupa tinggalkan jejak. ?? ? By: Rainbowdash
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN