5-Cokelat

1546 Kata
"Ken hari ini sudah makan, waktunya nanti minum obat sama anty Belinda oke?" ucap Clara setelah membawa Ken kembali ke kamarnya. Ken mengangguk lembut "iya sustel," "Ken gak boleh nakal, ken gak boleh ngelawan sama oma dan anty, Ken harus nurut ya?" Lagi-lagi anak ini mengangguk. "Anak pinter, suster harus segera bekerja, jadi Ken sama oma dan anty ya,, " ucap Clara yang memang harus segera bertugas. "Iya sustel, nanti makan baleng sama Ken lagi ya?" Ken meminta satu permintaan padanya. "Baik, nanti suster ajak Ken jalan-jalan," "Janji? " "Janji.." "Boleh Ken dipeluk sama sustel?"permintaan ken yang membuat Clara terkejut. "e.. Boleh.. " Clara memeluk dan mencium pucuk kepala anak manis ini. Clara begitu menikmatinya, matanya terpejam seakan merasakan rasa kesepian anak ini. Tak lama pelukannya terlepas, dan Clara meninggalkan anak manis ini. Ken menatap lurus punggung Clara yang meninggalkan nya. Menatap seolah-olah ibunya yang meninggalkan. "Ken... " panggil Vena. "Oma " "Ken darimana?" Tanya Vena. "Ken tadi diajak makan sama sustel cantik nek, Ken disuapin, Ken digendong, telus tadi Ken di cium kepalanya sama sustel. " Ucap Ken dengan lucunya. "Benarkah?" Ken mengangguk "Iya oma, sustel cantik baaaik sekali sama Ken." "Waaah.. Kalau gitu Ken harus bilang apa nanti? " "Telima kasih.. " "Cucu oma pinter,," Tak lama Arya datang menemui Ken. "Selamat pagi gantengnya papa.. " Ucap Arya. Ken hanya tersenyum sambil mengayunkan kaki mungilnya. "Papa bawakan makan untuk Ken," Ucap Arya menunjukkan sebungkus makanan. "Ken sudah makan papa." "Sudah makan?? Pintar sekali anak papa,pasti makan sama anty Belinda ya?" Ken menggeleng "bukan.. " "Ken diajak makan sustel cantik,Ken makan dikantin,disuapin,Ken dipangku dan digendong juga pa," Ken bercerita dengan penuh antusias. "Benarkah ?"Arya seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan anak semata wayangnya ini. "Sudahlah Arya biarkan saja," Ucap vena. "Baiklah, jadi kapan Ken bisa pulang dari sini ?" Tanya Arya. "Mungkin besok, jika Ken sudah benar-benar membaik," Arya menatap wajah anak lelakinya "Ken, setelah ini,papa minta Ken untuk tidak jajan sembarangan,kalo Ken memang ingin sakit seperti ini lagi, silahkan," Ucap Arya terdengar mengancam. "Iya papa, Ken janji gak akan jajan sembalangan lagi," Arya memeluk dan mengecup anak kesayangannya "Baiklah, papa harus segera berangkat,Ken sama oma dan anty Belinda, papa akan pulang cepat," "Baik pa," "Kamu sudah sarapan Arya ?" Tanya Vena. "Sudah ma, Arya berangkat, banyak sekali pekerjaan dikantor," "Iya, hati-hati Arya," "Belinda, tolong jaga Ken dengan baik," Ucap arya sembari pergi. Ucapan Arya mengartikan seakan-akan Belinda tak menjaga Ken dengan baik selama ini. "Memang selama ini aku kurang baik apa ?" Gerutu nya. "Sudahlah Belinda, kakak mu memang begitu kan," Ucap Belinda. - Aku tengah merapikan peralatan kesehatan untuk ku bawa ke ruang pasien. aku harus benar-benar teliti untuk hal ini, memang semua nya telah terjadwal, namun kesalahan pasti selalu ada. dan aku mencoba agar hal itu tak terjadi. "Clara.." Aku mendengar Joe memanggil namaku. "Ya Joe, kamu belum memeriksa pasien ?" Tanyaku. "Sebentar lagi," Ucapnya sambil melihat jam ditangannya. "Clara.. apa kamu sudah ada jawaban untuk rencana kakek dan nenekmu ?" Joe bertanya perihal rencana perjodohanku. "Belum joe, aku tak tahu, tapi sepertinya aku akan mengikuti saja rencana ini, aku tahu mereka menginginkan yang terbaik untukku, tak mungkin kan mereka merencanakan sesuatu yang buruk untukku,?" jawabku. "Ya, aku rasa begitu, mana ada orang tua yang mau menyesatkan anak mereka sendiri, tapi apa kamu yakin,?" Aku tahu Joe mengkhawatirkanku. "Aku akan tahu jawabannya nanti, aku hanya meyakini jika ini jalan terbaik untukku,aku yakin rencana tuhan lebih indah dari dugaanku." Ucapku terdengar bijak. "Aku bangga padamu Clara,," Joe mengusap ujung kepalaku. Terasa nyaman, sangat nyaman. "Ayo bangir, temani aku memeriksa pasien," Tak ada bosannya dia memanggilku begitu. Namun aku menyukainya, aku suka ketika Joe mengatakan nya. - Aku tak pernah terfikir, kemana hidupku harus ku arahkan, aku hanya mengikuti semua jalan yang terbuka didepanku. aku hanya percaya pada rencana tuhan,dan aku yakin rencana tuhan itu pasti terbaik untukku. Namun saat ini ada satu penyesalan yang ku rasakan, kenapa aku tak berusaha mengarahkan hidupku ke arah yang aku inginkan,mencoba melawan arah yang tuhan tunjukkan. Mungkin aku akan sedikit menikmati jalan hidupku. walaupun selama ini aku juga menikmatinya. Namun apa salahnya jika aku menikmati hasil keinginanku sendiri ? Selama ini tuhan sudah memberikan jalan hidup yang sebenarnya tak aku inginkan. seperti mengambil orang tuaku kembali disaat aku masih kecil. Dan hal-hal lain yang aku tak aku inginkan. Namun aku masih memiliki orang-orang yang meyakikanku jika tuhan itu sangat baik padaku. Mengapa tuhan memberikan masalah padaku, dan mengapa tuhan mengambil apa yang aku miliki di dunia ini. Aku tahu rencana tuhan lebih indah dari prasangka ku. "Jangan melamun, nanti kau bisa salah memasukkan obat" Tegur Joe. "Maafkan aku Joe," "Kau boleh bercerita apapun yang kau rasakan Clara." "Terima kasih Joe, aku akan ceritakan nanti," Ucapku. Aku melanjutkan pekerjaanku membantu Joe memeriksa pasien, setelah itu aku kembali memeriksa pasien lain. - Keanu tengah tertidur pulas di atas kasur empuknya. Sementara Belinda berbincang dengan Vena. "Mam," "Ya Belinda," Jawab Vena yang tengah membaca majalah. "Mam," Panggilnya lagi. Vena mulai jengah dengan Belinda "Apa sih Belinda,, kamu itu dari tadi manggil-manggil,disautin balik malah ga jawab, maunya apa coba ?" Vena sedikit meradang dengan ulah Belinda. Belinda terkekeh "hehe.. maaf ma, oiya ma, bukannya rumah sakit ini tempat kak Maria dulu melahirkan Keanu kan ma ?" Vena mengingat-ingat kembali pertanyaan Belinda. Memang seingat Vena, dirumah sakit inilah cucunya dilahirkan. "Ya, seingat mama, disinilah Maria melahirkan Keanu, mama hampir lupa, mama juga lupa siapa suster dan bidan yang membantu Maria." Ucap Vena "Tempat terakhir ka Maria disini, aku gak percaya ma," Ucap Belinda mengenang "Ya itu takdir Belinda,mana kita tahu," Jawab Vena. _ "Arya,, jaga Keanu dengan baik, tolong beri dia mama yang sangat menyayanginya, jangan sia-sia kan anak kita Arya." Perlahan bayangan itu pergi meninggalkanku. Dengan senyum manisnya yang selalu ku ingat. Aku mencoba memanggilnya, namun bayangan itu semakin memudar dan menghilang. "Maria,, Maria.. Mariaaaaaaa..." Aku terbangun dari tidurku, aku tak sengaja tertidur diruanganku. Rasa lelah yang amat sangat yang membuatku tertidur lelap. Aku masih mengatur nafasku,mimpi ini begitu nyata, bayangan Maria almarhum istriku sangat terasa nyata. Aku merindukannya, merindukan Mariaku. Aku segera menyegarkan wajahku dan kembali dari kamar mandi. _ Pukul 08.00 pagi. Hari ini, hari terakhir Keanu di rumah sakit. Ia akan pulang siang ini. "Belinda, tolong hubungi kakakmu, jangan sampai telat menjemput Keanu" Titah Vena. "Sudah, nanti siang kak Arya menjemput," Balas Belinda. "Anak itu, memang selalu sibuk dengan urusannya sendiri." Gerutu Vena. "Oma, Ken pulang sekalang kah ??" Tanya Keanu. "Iya sayang, hari ken pulang,Ken senang ?" Tanya Vena. Ken mengangguk. "Bisakah sustel cantik ikut Ken pulang oma ?" Pertanyaan polos Keanu membuat semua tercengang. Vena dan Belinda tertawa. "Keanu, suster itu bukan mamamu, dia juga punya rumah sendiri,ngapain suster ikut kamu ?" Jawab Belinda seakan meledek. Keanu merengut, "Tapi Ken ingin sustel ikut, Ken mau sustel jadi mama Ken, bolehkan anty ?" Belinda dan Vena saling bertatapan, jawaban apa yang harus mereka berikan untuk pertanyaan Keanu. "Ehm.. Keanu, tak semudah itu, jadi mama itu harus ada kemauan, kalo suster nya gak mau gimana ?" Ucap Belinda. "Sustel bilang mau kok," Setiap ucapan Ken membuat semuanya tercengang. "Hah ?" "Kemalin, waktu Ken makan, sustel bilang katanya sustel mau jadi mamanya Ken." Ucap ken. Belinda memutar bola matanya. "Haduhh.. cukup Keanu, jangan mengada-ada lagi, anty dan oma sudah pusing dengan kemauanmu untuk mempunyai mama" Ucap Belinda. "Anty jahat !" Keanu merajuk dan berlari dari ruangannya. "Keanu," Panggil Vena. "Belinda, lihat, Keanu kabur kan ?!" Keanu berlari menyusuri koridor, sesekali mengusap matanya yang berair. Dukk !! Tubuh Keanu menabrak seseorang. "Ken..??" "Kenapa kamu disini ? Kenapa kamu sayang ?" Tanya Clara panik melihat Keanu menangis. Namun Keanu tak langsung menjawab,ia terus mengusap matanya dengan tangan mungilnya. "Ayo ikut suster," Clara menggenggam tangan mungilnya dan membawa Keanu berjalan. Clara membawa Keanu ke sebuah taman, dan mendudukan Ken disalah satu kursinya. "Sekarang,ceritakan pada suster, Ken kenapa ?" Tanya Clara lembut sambil mengusap lembut air mata Keanu. "Ken marah sama anty dan oma," Ucapnya. "Marah kenapa ?" "Ken kan mau pulang hali ini, Ken bilang, Ken mau sustel cantik ikut Ken pulang dan Ken mau sustel cantik jadi mamanya Ken" Ucap Keanu tanpa dosa. Clara terkesiap mendengar ucapan anak ini, mana mungkin ia ikut pulang dengan Keanu. "Anty dan nenek benar sayang, suster gak bisa ikut Keanu pulang," Clara mencoba memberikan pengertian pada Keanu. "Tapi sustel mau kan jadi mama Keanu ?" Pertanyaan Keanu semakin membuatnya terperangah. Jawaban apa yg harus ia berikan? Disatu sisi Clara menginginkan anak ini. Disatu sisi lain,ini hal yang tak mungkin baginya. Clara tersenyum "Ken, suatu saat Ken akan punya mama, mama yang sangat baik pada Ken." "Ken mau sustel yang jadi mama Ken! Ken ga mau yang lain," Isak Keanu. Clara semakin tak tega melihatnya, ia harus bagaimana? Masa iya dia harus mengiyakan keinginan Keanu ? "Ken ga boleh nangis, Ken anak kuat, anak pinter, oh iya,, suster kan hari itu pernah janji sama Ken, suster akan kasih Ken sebuah cokelat,Ken mau ?" Clara mencoba mengalihkan pembicaraan. Cara ini sedikit ampuh untuk melupakan keinginan Keanu. Ken mengangguk "Mau, Ken mau cokelat sustel.." Clara mengeluarkan sebuah cokelat bar dari kantung bajunya. "Ini, khusus untuk Ken," Ken mengambilnya dengan wajah ceria,ia sangat menyukai hadiah dari Clara. "Keanu...." • • • • To be continuee.. Thank's for reading.. Tolong berikan jejak reader yang baik hati ??? by: Rainbowdash
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN