MN -14-

4934 Kata

28. Di tengah kami asyik mengobrol. Kami mendengar derap langkah kaki menuju ruangan ini. Kami panik dan segera bersembunyi di dalam tumpukkan jemari itu. Meskipun baunya tidak karuan, aku dan yang lainnya berusaha menahannya. Tidak salah lagi, pasukkan musuhlah yang datang mencari keberadaan kami. Semua saling bertahan dalam keheningan. Menyembunyikan apa pun. Bahkan sampai napas yang keluar, kami atur agar tidak menghembus terlalu kencang. Ketika bersembunyi, aku bertanya-tanya, ke mana perginya Tetra dan Praz? Apa mereka mencari atau malah justru kembai bersekutu dengan bangsanya sendiri? Pikiran buruk itu segera aku tepis dan aku buang jauh-jauh. Tidak mungkin mereka mengkhianati kami. “Apa mereka sudah pergi?” Ansel membisikkan pertanyaan di telingaku. “Sepertinya sudah. Tidak a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN