Mereka berangkat. Sesampainya di tanah perantuan kedua orang tuanya kehabisan ongkos. Hitungan mereka luput semua. Terpaksa mereka akhirnya tidur di sembarang tempat. Tentunya bersama Sanchez kecil. “”Orang tuaku hanya pemulung yang kerjaannya mengais-ais sampah agar menemukan sesuatu yang dapat dijual. Impian mereka sirna. Mereka memilih pasrah dan mencari uang untuk menyambung hidup saja.” Sanchez menghela napasnya. “Jika ceritamu mengandung sesuatu yang menyakiti hatimu, sebaiknya kamu berhenti dan jangan melanjutkan lagi ceritanya. Aku tidak ingin membuat hatimu sedih.” Aku mendekap Sanchez. Sanchez sempat terkejut dan dia memilih menenggelamkan wajahnya ke dadaku yang bidang. Dia melanjutkan ceritanya. Ketika orang tuanya sedang mengais sampah. Ada seorang prajurit gagah dan berani