Aku ceritakan hal yang sama seperti aku ceritakan pada Ansel. Sanchez terkejut dan memintaku untuk menceritakan kelanjutannya. Aku pun ceritakan dengan sangat detail beserta rencanaku ke depannya. Dia pasti satu pendapat denganku. Perasaan cinta yang dia miliki tidak akan ada yang mengalahkannya. Makanya setiap kali aku berencana, dia senantiasa antusias dan mendukungku sepenuhnya. “Lalu bagaimana konflikmu dengan Tetra, Kapten?” Sanchez jadi teringat konflikku tadi. “Ah iya benar juga. Bagaimana konflikmu dengan mereka?” Ansel juga ikut penasaran. Aku memasang posisi yang pas untuk bercerita. “Tetra tadi membangunkanku. Dia meminta maaf karena semenjak mengenal kita, dia jadi suka mengedepankan perasaannya. Padahal anaknya sendiri yang menginginkan untuk terlibat dalam rencana ini.”