Di tempat lain, Gerry terlihat menunggu kedatangan ayahnya. Ia menggerak-gerak kan salah satu kakinya, ia terlihat tak mampu menutupi rasa cemasnya. Oge pun terlihat menundukkan kepalanya, “Maafin gw Ger,” ucap Oge.
“Kenapa lo harus minta maaf sama gw?” tanya Gerry.
“Gw ngerasa bersalah aja sama lu Ger,” sahut Oge.
“Bersalah? Maksud Lo?” tanya Gerry kembali sembari mengerutkan dahinya.
“Kalau aja gw gak kalah cepet dan jagain Tante Aida, mungkin kita gak akan kehilangan jejak mereka.” ucap Oge.
Gerry menundukkan kepalanya dan berteriak seakan merasakan Frustasi, “Kenapa harus kaya gini jadinya Ge?” tanya Gerry.
“Kenapa gw harus kehilangan dia lagi?” tanya Gerry kembali, air mata nya pun jatuh menyeluruh.
“Gw gak sanggup Ge, gw gak sanggup!” keluhnya, “Lebih baik gw mati aja kalau h
