Setelah mereka menunggu beberapa waktu di dalam ruang rawat Aida, akhirnya Aida pun tersadar dari dalam tidurnya. Aida mengedipkan matanya berulang, lalu ia menatap kearah wajah Denias.
“Sayang,” sapa Aida sembari tersenyum.
Denias membalas senyuman nya, “Mama, mama harus segera sembuh.” ucap Denias.
“Mama pasti sembuh nak.” seru Aida.
“Syukurlah Mama jika berpikir seperti itu, karena bentar lagi Denias dan Gerry akan menikah.” ujar Denias dengan senyuman melekat di wajah nya, Aida pun tersenyum mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Denias.
“Kalian pasti menikah, mama akan menjadi saksi dalam pernikahan kalian.” seru Aida kembali, saat Aida mengatakan hal itu, Endy pun muncul di hadapan Aida dan mengagetkan Aida.
“Kau akan menjadi saksi nya dan kami yang akan menikahkan mereka,” ung
