BAB 73 – Fortune Cookies

1962 Kata

Jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit tapi Mas Danu belum juga bangun. Karena nggak tahan menunggu, mengingat rasa lapar sudah menggerogoti sedari tadi, setelah cuci muka dan gosok gigi aku memesan sarapan menggunakan jasa room service. Dengan memilih American breakfast untuk menu pertama di pagi ini. Nggak lama kemudian terdengar bunyi bel bersamaan dengan seruan, "room service," dari arah luar, membuatku bergegas membuka pintu. Di sana sudah berdiri laki-laki dengan perkiraan usia 25-26 tahun, tersenyum ramah sambil memegang nampan yang besar. "Boleh saya masuk, Bu?" tanyanya sopan. "Boleh," jawabku, bersamaan dengan melebarkan pintu untuk mempersilakan masuk. Dia langsung meletakkan nampan di meja dekat sofa, kemudian menyebutkan apa-apa saja yang ada di nampan i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN