BAB 74 – Love is Blue

1898 Kata

Mas Danu menatap begitu intens. Napasnya memburu, seperti ikut lari marathon tapi kenyataannya dia cuma duduk diam di antara kakiku. Manik matanya sekelam malam, jakunnya bergerak karena sering menelan ludah. Satu-satunya yang aktif hanya kedua tangan, naik-turun seringan bulu membelai masing-masing pahaku. Mengirim sensasi merinding, membuatku geli sekaligus menggeliat-geliat resah. "Azkia," panggilnya serak, responku hanya berupa "uh". Dalam kondisi sekarang, debaran jantung begitu kuat memukul-mukul rongga dadaa sampai rasanya jadi sesak. Tatapanku berubah sayu, embusan dan tarikan napas juga nggak jauh berbeda dari Mas Danu, begitu berat nyaris tersengal-sengal. Padahal demi apa pun semuanya belum dimulai. "So f*cking sexy, Little Witch. Aku akan mulai menikmati hidangan penutup yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN