BAB 17 – Mulai Jengah

1967 Kata

Menghabiskan sisa waktu istirahat, Kak Hera, Mbak Kina dan Pak Chiko berkumpul mengintari kubikelku. Mereka mengobrol ringan, mendengar cerita Pak Chiko tentang dia yang berusaha keras untuk mengikuti ujian pengacara, padahal sudah hampir menyerah. Namun karena satu alasan yang unik, dia bertemu istrinya untuk pertama kali di sana. Hal itu jadi semacam menumbuhkan tekad dan semangat Pak Chiko, hingga dia mantap melangkah masuk ke dalam ruangan kemudian mengikuti ujian sampai akhir. "Kalau bukan karena pesona istri saya, mungkin sekarang saya tidak akan berada di sini. Padahal itu kali pertama kami bertemu, karena ketidaksengajaan juga. Saya menabraknya saat berpikir untuk pulang." Pak Chiko tersenyum tipis, dia menatap kami bergantian kemudian menggeleng-gelengkan kepala. "Kacamatanya pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN