BAB 69 – Danuaji; Cincin di Jari Manis

1862 Kata

"Dalam momen yang familiar, kami sekeluarga datang lagi. Kalau dulu tujuannya untuk si bungsu, sekarang justru si tengah yang mau. Jodoh memang tidak ada yang tahu," ucap Papa dengan senyum tipis. Beliau duduk di samping Opa, diapit oleh Mama, lalu aku berada di antara Gian dan Mama. "Saya selaku orang tua merasa sangat bersyukur. Setelah kejadian tidak mengenakkan beberapa waktu yang lalu, Umma sekeluarga masih mau menjalin hubungan baik dengan keluarga kami. Terutama kepada Azkia dan kedua orang tua yang sudah Berbesar hati menerima permintaan maaf dari saya, istri saya, papa, juga Gian sendiri." "Alhamdulillah. Kita sama-sama tahu kalau jauh lebih mulia memaafkan dari pada mendendam yang berujung merugikan diri sendiri. Manusia tidak luput dari kesalahan, hal yang sama terjadi pada kel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN