Rex mendapati Alleia dan Allard yang bersimpuh di lantai dengan dikelilingi pecahan guci. Alleia tengah mendekap tubuh adiknya dengan erat. Tampak darah juga ada di pelipis anak umur lima tahun itu. "Alleia, Allard, kenapa kalian bisa kena pecahan guci kayak gini? Kenapa gucinya bisa jatuh?" tanya Intan bertubi-tubi segera menolong anaknya. Intan menggendong Allard sedangkan Rex menggendong Alleia. "Papa obatin luka kamu dulu, ya," ucap Rexvan mendudukkan anaknya di ranjang. Air mata Alleia kembali menetes, gadis kecil itu melirik Allard yang baik-baik saja, untunglah, jerit bathinnya. "Ia, tadi kenapa sayang?" tanya Intan dengan lembut. "Tadi aku kebelet pipis, ma. Aku tulun dali lanjang, telus Allald ikut tulun pegangin tanganku, aku jatuh kena meja telus gucinya jatuh ke bawah," ja