Gia berjalan mengikuti langkah kaki Romeo. Entah apa yang menuntunnya, hingga mau diajak menemui Zahra. Wanita yang sangat dia benci. Langkah Gia memelan, hatinya meragu saat mendekati kamar rawat Zahra. "Ayo," kata Romeo ketika melihat Gia justru berhenti dengan tatapan kosong. "Gia." "Eh ... iya." Gia mendongak, lalu kembali melangkah di belakang Romeo. "Semoga saja kedatangan kamu bisa membuat Zahra mau bicara, atau setidaknya dia tidak terlalu terpuruk lagi," ujar Romeo, tangannya terulur membuka knop pintu. Damn. Mata Gia seketika membulat lebar, saat pintu terbuka. Dia tertegun melihat pandangan di depan matanya. Gemuruh di d**a, membuat hatinya sesak tak karuan. "Romeo!" pekik wanita itu yang ternyata Zahra. Dia melepaskan diri dari pelukan pria di depannya. Pria itu berbali