Gia menatap wajah Romeo yang terlihat frustasi. Perasaan pria itu pasti sangat terluka, bagaimana tidak. Romeo baru saja kehilangan bayinya. Tunggu ... bayinya? Entah kenapa Gia tak mempercayai hal itu, meski Romeo bersikeras jika itu darah dagingnya. "Rahim Zahra diangkat," lirih Romeo, dia menutup wajahnya tak kuasa menahan tangis. Gia semakin tercengang, dia tak tahu harus bereaksi seperti apa. Meski dia membenci Zahra, namun dia juga seoarang wanita. Gia tidak sejahat itu, sampai tak bersimpati sedikit pun. "Kak ...." Gia mengusap bahu Romeo. "Percayalah, akan ada hikmah dibalik semua ini," kata Gia. Gia kembali terdiam, dia hanya memperhatikan Romeo yang terus terisak. Baru kali ini dia melihat kakak angkatnya itu menangis. Apa karena dia terlalu rapuh? "Dokter bilang kandungan