Kebenaran.1

866 Kata

Kevin duduk termenung, sembari menyesap sirup. Meski di sekitarnya begitu riuh, dia merasa sepi. Tatapannya kosong. "Vin," Suara merdu itu menginterupsinya. Kevin menoleh menatap sendu mamanya. Wanita itu duduk di sampingnya, mengusap lembut pipi Kevin. "Kamu kenapa sedih? Ini 'kan hari ulang tahun kamu, sweet seventeen," kata sang mama. "Papa ke mana, Ma?" tanya Kevin, membuat mamanya seketika terdiam.  "Apa kerjaan papa lebih penting dari pada aku?" Kevin tersenyum kecut. "Akhir-akhir ini papa sering keluar kota." Kevin menenggak habis sirupnya. Melampiaskan rasa kesalnya, pada gelas yang ia cengkram. "Mama tahu perasaan kamu Vin, tapi mungkin papa memang ada kerjaan yang gak bisa di cancel," jelas mamanya, mengusap lembut lengan Kevin "Aku benci papa!" gumam Kevin. Hingga suara la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN