Zahra berdiri di tengah kabut, pandangannya buram. Dia terus mengedarkan pandangan ke sekeliling, namun hanya ada kabut tebal yang dilihatnya. "Aku di mana?" gumam Zahra. Dia berjalan dengan hati-hati, melangkahkan kakinya menelusuri jalan setapak. Rasa letih mulai terasa saat dia sampai di atas. Matanya berbinar memandang takjub pada taman yang dipenuhi berbagai jenis bunga. Kicauan burung bersenandung, embusan angin yang begitu menenangkan. Zahra memejamkan mata, merasakan kedamaian di sini. "Bunda!" Zahra langsung membuka mata ketika mendengar teriakan anak kecil. Dia kembali mengedarkan pandangannya, namun tak ada siapapun di sana. Zahra terdiam, kembali memejamkan mata. "Bunda!" Tidak, itu hanya halusinasi saja. "Bunda!" Zahra tetap memejamkan mata, mengabaikan panggilan itu. "