Gia menghela napas lega, saat ketegangan itu berakhir karena seorang pereawat masuk. Entah apa jadinya jika dua orang pria itu saling baku hantam di depannya.
"Ibu Gia, ini obatnya di minum setelah makan," kata perawat membuat konsentrasi Gia buyar.
"Oh ... Iya, makasih Sus." Gia tersenyum tipis, setelah itu menatap dia pria di hadapannya.
Setelah kepergian perawat itu, atmosfer dalam ruangan Gia kembali menegang. Kevin dan Adam saling bertatapan dengan sorot mata membunuh, saling mengintimidasi.
"Ekhem!"
Mereka berdua refleks menoleh pada Gia, perempuan itu tak menggubris. Dia berpindah posisi hendak mengambil air di meja. Namun dengan sigap Adam mengambilkannya, membuat Kevin mendecit memasang wajah tak suka atas tindakan rivalnya.
"Makasih." Gia langsung meminumnya, namun ekor mat
