"Jadi semua duit mama hilang?" tanya Arya yang baru saja pulang dari kantor, lalu mendapatkan aduan dari sang mama. "Mama kecopetan, Ya. Dompet mama diambil. Uang mama di sana semua." "Lagian hanya ke pasar doang ngapain bawa banyak uang." "Itu nggak banyak. Hanya lima ratus ribu. Memangnya kamu pernah kasih mama uang banyak, Ya? Bahkan dua bulan ini kamu hanya kasih mama seadanya. Sampai mama juga tak sanggup lagi memperkerjakan Ningsih dan semua-mua mama kerjakan sendiri untuk menghemat pengeluaran." Arya mengusap kasar wajahnya. Ingin marah tapi tidak bisa. Tapi bagaimana mungkin mamanya malah dengan begitu mudahnya menghilangkan uang hasil dari jerih payahnya. Apalagi uang tabungannya pun sudah ludes untuk memenuhi gaya hidup mama dan membantu kakaknya selama ini. Sekarang di saat

