Setelah Haryo mengungkapkan kebenaran, suasana kamar hotel menjadi hening. Baik Marwa maupun Siska, keduanya masih syok dengan pengakuan Haryo. Marwa tidak menyangka bahwa atas pengorbanan Haryolah, ia masih bisa hidup sampai hari ini. Ia kini bingung harus bersikap apa terhadap Haryo. "Aku pulang dulu ya, Wa," Siska memecah keheningan. Ia merasa tidak dibutuhkan lagi di sini. "Nanti kalau kamu memerlukan apa-apa, calling saja seperti biasa." Siska membuat gerakan menelepon dengan tangannya. Marwa mengangguk pelan. Setelah kepergian Siska, Marwa menatap Haryo lama, seolah menimbang sesuatu dalam hatinya. Lalu, ia berkata pelan. "Karena kamu sudah jujur, aku juga ingin jujur... tentang sesuatu." Marwa memutuskan untuk berterus terang pada Haryo. Ia sudah tidak punya dendam lagi. Sekara

