21. Rahasia Hati.

2194 Kata

Setelah membuka pintu untuk Siska, Marwa kembali bergelung di ranjang. Tubuhnya terasa lemas. Ia memang langsung pulang setelah keluar dari UGD. Ia memutuskan untuk istirahat di rumah saja. "Kemarin sudah kuperingatkan kan Wa, jangan membobol gudang sendirian. Kamu masih keras kepala. Lihat nih sekarang akibatnya. Sekali di smackdown Haryo kamu langsung tumbang!" omel Siska langsung duduk di tepi ranjang. Marwa memejamkan mata, menarik napas dalam. "Siska, tolong. Diam dulu. Kepalaku tambah nyut-nyutan mendengar ocehanmu." "Nyut-nyutan karena kekeraskepalaanmu sendiri!" sahut Siska tanpa belas kasihan. "Kenapa semalam kamu tidak menggunakan bantuan tenaga profesional? Ada banyak orang yang bisa kamu bayar buat begituan!" sembur Siska lagi. Marwa membuka mata, menatap Siska lelah. "Me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN