24. Kisruh.

1544 Kata

Marwa mengunci pintu gudang lesu. Setelah dua jam penuh membongkar gudang, ia belum menemukan bukti-bukti yang dicari. Satu-satunya petunjuk yang ia dapat hanya buku notes kecil berisi tulisan tangan Pak Tono. Rencananya setelah sampai di hotel nanti, ia akan mulai mencari keberadaan Pak Tono dengan menelepon teman-teman Pak Tono di Pekalongan. Semoga saja ada di antara nomor-nomor tersebut yang masih aktif. Baru saja memasukkan kunci gudang ke dalam tas, ponselnya bergetar. Haryo meneleponnya. “Kamu masih di gudang ya, Wa?" "Iya," jawab Marwa singkat. "Hari sudah mulai gelap. Aku jemput sekarang ya?" “Ini sudah selesai kok. Aku jalan ke rumah lama saja. Aku mau memeriksa pekerjaan tukang." Marwa menolak halus. “Tapi sudah mulai gelap. Aku jemput kamu di gudang ya? Terus kita ke r

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN