BAB 102 - Kado Terindah

1634 Kata

Billy berdiri dalam diam di ruang kerja Dikara sambil menunggu pria itu menutup sambungan telepon. Dari nada bicaranya, Billy menebak bahwa Dikara sedang bicara soal bisnis dengan seseorang di wilayah Pantai Timur. Meski jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan. Billy masih sulit percaya Dikara tetap bisa membuat Juwita marah dari jarak jauh, bahkan sepagi itu. Billy tahu, sebeneranya bukan Dikara yang lebih dulu menghubungi si kembar. Hasil tangkapan layar tentang percakapan mereka yang dikirim Juwita, sudah cukup menjelaskannya. Juwita pun memahami hal tersebut. Hanya saja … Billy merasa penasaran sudah berapa lama percakapan itu berlangsung? Ia menerka-nerka, kemungkinan sejak akhir pekan dan baru terbongkar pagi ini. Billy tidak bisa marah pada Dikara, ia hanya jengkel saja. Hari

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN