BAB 32 - Penguntit Tak Bermoral

1420 Kata

Sepertinya tidur bukanlah opsi terbaik malam ini. Juwita sadar betul matanya tak akan bisa terpejam, begitupula Lisa. Mereka masih terjaga di kamar hotel. Sementara Zayn dan Zayan sudah masuk ke dalam kamar lain lalu mengunci pintunya rapat-rapat. Sejak tadi, Juwita berdesis. Sebab, Lisa tak kunjung berhenti menggerutu. Ia khawatir, anak-anaknya terbangun. Ketika mereka tiba di hotel sore tadi, kedua anak itu masih sepenuhnya sadar. Mata mereka langsung tertuju pada lengan Lisa yang dibalut gips. Pertanyaan pun meluncur tanpa henti. "Apa yang terjadi?" tanya mereka nyaris bersamaan. Lisa menjawab cepat, “Si penguntit kaya raya dan tidak bermoral itu mendorongku sampai jatuh, padahal aku berusaha untuk menyelamatkan ibu kalian dari serangannya.” Begitulah kalimat hiperbola yang Lisa uc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN