Juwita duduk dengan hati penuh harap, meyakini bahwa akta kelahiran yang dibawanya akan menuntaskan semua keraguan dan membuat pria itu sadar. Namun, ternyata tidak. Dikara tetap bersikeras mengklaim kalau wanita bernama Jelita itu juga seorang yatim piatu, bahkan tanggal lahirnya pun sama dengannya. Juwita menganggap dirinya cukup beruntung karena setelah keluar dari rumah sakit delapan tahun lalu, segala dokumen resmi—mulai dari akta kelahiran hingga kartu asuransi sudah ada di rumahnya. Bahkan, SIM dengan kota Tasik dan alamatnya disana sudah ada di dalam tas. Rasanya, itu sudah membuktikan segalanya. Namun, fakta-fakta ini yang ditunjukkannya saat ini seolah hanya seperti kebetulan semata. Ia bisa merasakan tatapan Lukman dan Lisa, kedua orang yang seharusnya ada di pihaknya. Merek

