Dikara sadar bahwa dirinya melawan dirinya sendiri kali ini. Dorongan dalam dirinya begitu kuat, keinginan untuk berlari menemui sang pujaan hati dan mengatakan seluruh kebenaran yang tertutup selama ini. Namun, ia sadar bahwa langkah itu hanya akan menghancurkan segalanya. Jika benar-benar ingin memulihkan keadaan dan menyatukan cinta mereka kembali sebagai keluarga seutuhnya, ia harus menahan diri, bersikap rasional dan tidak boleh membiarkan emosi mengendalikan dirinya. Ia duduk di meja kerjanya, berusaha keras mengabaikan keinginan yang terus mendorongnya untuk menghukum dan menyakitinya—dorongan yang dulu selalu hadir setiap kali memikirkan rasa sakit yang ia derita. Tapi kini, setelah mengetahui kebenaran, ia menyadari bahwa semua itu tidak pernah disengaja olehnya. Billy benar, sa

