BAB 90 - Berubah Haluan

1600 Kata

Juwita sempat bersemangat untuk menunjukkan ponsel baru itu kepada anak-anak. Namun, antusiasmenya seketika redup kala pandangannya menangkap bayangan di hotel seberang—Dikara dan Billy berdiri bersama di sana. Ia sempat tertegun sebelum akhirnya memanggil kedua anaknya ke ruang santai. Ia ingin duduk bersama mereka, menjelaskan apa yang terjadi dengan kepala dingin. Satu hal yang pasti, adanya ponsel tersebut, berarti Dikara tahu di mana ia tinggal. Sebenarnya Juwita enggan menyetujui ide gila ini. Baginya, keberadaan ponsel itu hanya alat bagi Dikara agar mampu menelusuri jejaknya. Namun, karena rahasia itu sudah terbongkar, menolak pun di rasa percuma. Setidaknya sekarang, dengan alat yang sama, ia juga bisa memantau keberadaan Dikara, melihat setiap langkah yang diambil pria itu, teru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN