Anak-anak tahu dari Ana kalau Dikara masih tinggal di penthouse ibu kota, bukan di rumah dengan kolam renang seperti yang mereka bayangkan. Wajah mereka langsung menampakkan kekecewaan. Sementara Juwita hanya menggelengkan kepala, namun Ana langsung menjelaskan kembali bahwa di gedung itu ada kolam berenangnya, lengkap dengan fasilitas gym dan lainnya yang disediakan untuk penghuni. Dalam pikiran Juwita, penthouse adalah tempat yang memang dirancang untuk pria lajang seperti Dikara. Ruangnya tertata rapi, modern, tapi dingin—tidak menyisakan kehangatan untuk keluarga. Ia tahu Dikara sudah tinggal di sana jauh sebelum anak-anak lahir. Namun penjelasan Ana cukup untuk membuat si kembar kembali tertarik mendengarkan. “Tapi, Bu,” tanya Zayyan sambil mengerutkan dahi, “bukankah Ibu tinggal di

