Chapter 13 : Ular Naga Emas Bertanduk

1781 Kata
"Bagaimana kau bisa tahu bahwa ini adalah aku, huanxi?" tanya Wanita itu yg aslinya adalah ular naga emas bertanduk. Ia bertanya seolah-olah ingin melumat habis tubuh huanxiu dalam lilitannya. "Tentu saja. Aku ini jenius Qiyu, jangan samakan aku dengan Putra Mahkota Bodohmu itu" ucap huanxiu dengan nada meremehkan dan sengaja menekankan kata yg bergaris bawah 'Putra mahkota bodohmu'. "Dia tidak bodoh! Berhenti untuk menghinanya sampah!" ucap Qiyu dengan nada marah dan hampir menusuk badan huanxiu menggunakan pedang hitam miliknya, tetapi sebelum itu terjadi Zhio segera mencakarnya dan membuatnya tersungkur jatuh kebelakang dan membuat tubuhnya yg setegah manusia dan setengah ular tersebut menabrak dinding gua. "Hahaha, ingatlah Qiyu kau ini adalah hewan spiritual. Kau tidak akan bisa bersama Putra Mahkota karena dia bukan tuanmu! Dan lagi kau memakaikan Racun Boneka kepadanya yg artinya dia Tidak mencintaimu" ucap huanxiu tegas dan dengan mata yg menunjukkan kesadisannya. Ia sengaja menekankan kata 'tidak mencintaimu' agar qiyu tidak berasumsi bahwa ia dicintai oleh putra mahkota secara suka rela melainkan karena paksaan dari qiyu. "Diamlah! Kami, hiks, saling mencintai, hiks a-aku hiks" ucapnya marah dan sedih secara bersamaan. Flashback Para prajurit dari kekaisaran Zhao saat ini tengah berburu dikarenakan bulan ini sedang diadakan acara berburu hewan didalam hutan wilayah kekaisaran Zhao. Pangeran Minfei, Putra mahkota Zianfei dan Pangeran Raoyan tentu saja juga ikut serta dalam acara berburu tersebut,  saat ini banyak anak bangsawan,  perdana mentri, jendral dan kalangan rakyat yg ikut dalam kompetisi berburu tahun ini. Acara ini dikhususkan untuk para pemuda (laki-laki) dalam kekaisaran Zhao. Sementara para wanita akan menunggu para pria/suami mereka untuk membawakan mereka hewan buruan yg mereka dapatkan. Para wanita bertugas untuk mengolahkannya. Dan akan dimakan bersama-sama dengan orang-orang yg ikut serta dalam kompetis setelah perburuan tersebut berakhir. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ "Aihh, dimana hewan buruan ya Gege?" tanya minfei kesal karena sedari tadi tidak juga kunjung mendapat satupun hewan buruan. Padahal ia berharap akan membawakan rusa sebagai hadiah untuk liuna dan ibundanya yaitu ratu shili. "Sabarlah didie, kita pasti bisa mendapatkan hewan buruan" ucap Zianfei menyemangati minfei sambil menjulurkan tanganya untuk memegang pundak minfei dari atas kudanya, sebab kuda minfei kebetulan berada didekat kuda zianfei. "Benar apa kata gege zianfei" timpal Raoyan menyetujui ucapan dari Zianfei. Ia sangat bersantai untuk perburuan kali ini, sebab ia sedang tidak berselera untuk memenagkan kontes berburu ini. "Aihhh, semoga segera dapat yah" ucap minfei dengan lesu. Dan dibalas anggukan oleh zianfei dan juga raoyan. Setelah beberapa saat berjalan dengan kuda, zianfei mendapati hewan pertama buruannya yaitu seekor kelinci kecil berwarna putih yang memiliki paras imut. Sementara minfei mendapatkan seekor burung merpati yg melintas didepannya. Berbeda dengan Raoyan, dia mendapatkan rusa besar yg gendut dan sehat. Mereka berniat untuk segera kembali karena telah mendapat hewan buruan. Mereka berniat memberikan buruan ini kepada Adik-adik mereka yaitu Yuani dan Liuna. Setelah mereka mendapat hewan buruan masing-masing mereka berniat untuk kembali ke kerajaan seljuk. Saat ditengah perjalanan zianfei memilih untuk berpencar dari sang adik yaitu raoyan dan minfei. Zianfei merasa bahwa hewan buruannya sangat kecil tidak akan cukup jika dibagikan dengan adik-adik dan keluarganya yg lain. Saat mereka bertemu jalan pertigaan zianfei memerintahkan kepada minfei dan raoyan untuk kembali terlebih dahulu ke kerajaan sementara ia akan berpencar dan mencari tambahan hewan buruan. "Didie, aku akan pergi kearah kiri untuk mencari tambahan hewan buruan semenatara kalian berdua pulanglah dulu dan beritahukan kepada Ayah dan Ibunda jika aku akan pulang sedikit terlambat" ucap zianfei dan menghentikan laju kudanya. Minfei dan raoyan yg mendengarnya langsung memberikan protes berupa pertanyaan ke pada sang kakak. "Eh, gege. Kenapa kau tidak pulang bersama kita? Lagi pula kita kan tidak diharuskan untuk membawa hewan buruan yg banyak" ucap minfei dan diangguki oleh raoyan, zianfei mendesah pelan dan menatap kedua adiknya dengan tatapan aneh. "Hais, apa kalian pikir dengan gelarku yg putra mahkota ini bisa pulang dengan hanya membawa seekor kelinci? Itu bisa memalukan Ayah dan Ibunda, apa kalian tau?" zianfei segera mengarahkan kudanya kearah jalan setapak yg menuju ke arah kiri. "Eh, tapi kami ingin ikut" rengek Raoyan.  Minfei yg melihatnya pun ikutan merengek seperti raoyan. "Haish! Pulanglah, nanti aku akan pulang. Janji!" ucap zianfei lalu segera memacu kudanya dengan cepat. Sementara minfei dan raoyan mau tak mau harus mengikuti perkataan dari kakaknya tersebut. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Zianfei sedang menunggang kuda dengan tenang sampai ketika terdengarlah suara gemerisik pada semak belukar didepannya dengan mengeluarkan suara aneh. Zianfei segera turun dari kuda dan berniat untuk memeriksanya. "Permisi, apakah ada orang?" panggil zianfei lembut dan berkesan sopan. Tidak ada jawaban. Zianfei memanggil sekitar 3× tetapi tetap sama tidak ada suara yg keluar seperti sesaat sebelumnya. Lalu zianfei memberanikan diri untuk lebih mendekat kearah semak belukar tersebut. "Eh" ucap zianfei terkejut. Sebab saat ini dia tengah melihat seorang wanita tengah terduduk direrumputan dan kakinya terlihat tersangkut diantara semak belukar, kakinya pun terluka dan mengeluarkan darah segar yg cukup banyak. Pakaiannya menjadi kotor karena tercampur tanah dan darah. "Apa kau tidak apa-apa?" tanya zianfei sambil menarik pedangnya dan memotong dengan rapi semak belukar yg melilit kaki wanita kecil tersebut. Wanita kecil menatap dengan pandangan aneh kearah zianfei. "Aa-ahhh. Terima kasih tuan" ucap wanita itu dengan malu-malu dan menatap zianfei dengan tatapan sok imut. "Ini, ambillah itu adalah sekantung uang koin emas. Kau bisa menyembuhkan luka pada kakimu dan membeli pakaian baru dengan uang itu" ucap zianfei datar dan segera beranjak dari tempat wanita itu, tetapi teriakan wanita itu mampu menghentikan langkah kaki zianfei. Memang tubuh wanita itu bagus, wajahnya sangat cantik, bola matanya besar dan terlihat imut dan juga berair, hidungnya pun terlihat mungil namun cukup mancung. Tetapi zianfei sungguh tidak tergoda dengan semua itu. "Tuan, tolong terimalah aku. Aku akan memberikan seluruh hidupku untukmu, bahkan ragaku sekalipun!" teriak wanita itu tetapi zianfei tetap bergeming dan tak lama ia malah berbalik dan menatap jijik kearah wanita tersebut. "Tidak perlu! Kau bisa pergi, aku banyak urusan! tidak akan menemanimu lagi!" ketus zianfei yg membuat wanita tadi menggigit bibir bawahnya dan mencebik kesal. Saat zianfei hendak naik keatas tubuh kudanya. Wanita tadi berdiri dan memeluknya lalu berkata sesuatu setelah itu pandangan zianfei mulai kabur dan digantikan oleh kegelapan. "Maafkan aku, tapi kau yg memaksaku untuk menggunakan cara ini" ucap wanita tadi sambil menyeringai iblis. Dan menatap sayang kearah wajah zianfei. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Seluruh istana kekaisaran Zhao sedang dibuat gempar akibat berita bahwa putra mahkota membawa seorang wanita yg identitasnya tidak dikenal lalu meminta restu kepada kaisar zhao dan ratu shili. Kaisar Zhao jelas menolak permintaan dari putra pertamanya itu, sebab umur zianfei masih terlalu muda untuk menikah. Dia bisa kehilangan masa mudanya hanya karena menikah dalam waktu yg terlalu awal. Ratu shili langsung mencoba membujuk putranya agar mengurungkan niatnya tersebut apalagi ia telah memilihkan calon yg lebih baik dari pada gadis yg dibawa oleh putranya tersebut. "Anakku, apakah kau benar-benar mau menikah dengan wanita yg asal usulnya saja tidak jelas?!" tanya kaisar Zhao dengan amarah yg meluap-luap. Ia menggengam erat kursi tahtanya. "Iya ayahanda! Ananda sangat mencintai Qiyu, mohon restu ayahanda dan Ibunda! Jika ada yg menghalangi,  aku akan pergi dari kerajaan dan menyerahkan gelar putra mahkotaku kepada adikku!" Tegas zianfei matang bahkan ia berani menatap tajam kearah ayahnya sendiri dan mengancam Kaisar dari kerajaan Seljuk. "Fei-er, apakah ini tidak terlalu awal? Kau masih sangat muda sayang. Dan ibu juga sudah mempunyai seorang pasangan untukmu" ucap ratu shili dengan lembut dan berusaha untuk membujuk zianfei. Tetapi zianfei malah menatap tajam kearah ibunya. Ratu shili sempat kaget dan akhirnya menangis sendu, sebab baru pertama kali putra pertamanya itu membantah dan berani menatap tajam kearahny. "Kenapa ibunda tidak tau apa yg ananda inginkan?! Apa ibunda tidak bisa mendengar?! Aku hanya mau Qiyu dan bukan wanita pilihanmu ibu!!" ucap zianfei dengan nada amarah yg sudah berada diambang batasnya. Kaisar merasa bahwa ucapan zianfei terlalu lancang kepada ibundanya. "Huh, baiklah, jangan menyesal dengan keputusanmu dikemudian hari. Ingat ucapan ayahanda" ucap kasiar Zhao dan segera turun dari tahtanya dan merangkul permaisuri shili untuk menguatkannya. Setelah itu ia mengabaikan tatapan bahagia putra pertamanya tersebut. "Terimakasih ayah! Terimakasih ibunda!" ucap zianfei senang dan secara tidak langsung ia berteriak. 'Aku mohon tolong aku, aku sangat tidak ingin membentak dan mengancam orang tuaku seperti itu, hiks, ayah, ibu tolong selamatkan aku dari wanita ular ini!' Batin zianfei menangis. Setelah itu acara pernikahan diadakan dengan  sangat meriah dan setelah itu posisi putri mahkota diduduki oleh Qiyu. Flashback of "Wahh, saling mencintai rupanya? Hentikan ucapan konyolmu, dia bahkan tidak mencintaimu qiyu, kenapa kau merasa sangat Pd hahaha" ucap huanxiu sambil tertawa iblis yg membuat hawa didalam gua mendominan aura kematian. "Diam! Kau hanyalah sampah buangan! Kau sangat tidak berharga! Bahkan keluargamu tidak mau menerimamu, hahaha dasar kau tidak berguna, sampah!" teriak qiyu sambil menatap tajam kearah huanxiu. Sementara yg ditatap hanya mampu tersenyum smirk untuk menanggapi ocehan qiyu yg masuk lewat telinga kanan dan keluar dari telinga kiri huanxiu (dianggap angin lalu). "Matilah kau!" ucap qiyu yg langsung melompat dan mengarahkan api merah kearah huanxiu lewat tangannya. Huanxiu dengan santai nya memanggil Zhaoling. Zhaoling sekarang ucap huanxiu bertelepati. Setelah itu Zhaoling langsung muncul dan mencakar tubuh Qiyu sampai qiyu tersungkur ke tanah dan berteriak kesakitan. "Akhhh, Akhhhh, wajahku!!"Teriaknya menggema di seluruh gua. Setelah itu Zhio dan Shao segera tiba dan kaget saat melihat keadaan Qiyu yg mukanya saat ini telah hancur dan berdarah. "Putri, apa kau tidak apa-apa?" tanya Zhio khawatir dan hendak mendekat kearah huanxiu sampai suara huanxiu berhasil menghentikan langkahnya. Diam disana zhio dan kau shao jangan keluarkan apimu ucap huanxiu bertelepati kepada saudara zhio dan shao. ta-tapi tuan putri jawab zhio merasa enggan. Sudah ikuti saja ucap huanxiu lalu telepati pun terputus. "Dasar kau w***********g!" ucap qiyu marah sambil melemparkan ulang bola api pada kedua tangannya kearah tubuh huanxiu. Dan segera di tangkis oleh es milik zhaoling. "GROARRR! TERNYATA KAU INGIN MATI ULAR s****n!" auman Zhaoling membuat qiyu kaget sekaligus gemetaran. Setelah itu qiyu meminta maaf dan bersujud dibawah kaki huanxiu dan zhaoling, aneh memang tetapi memang kekuatan zhaoling lebih mendominan dari pada kekuatan qiyu yg hanya sebatas kuku milik zhaoling. Saat zhaoling sudah kembali ke gelang penyimpanan, huanxiu, zhio, dan shao segera meninggalkan gua karena sudah mendapatkan apa yg mereka inginkan. Zhio dan shao sedikit kecewa karena saudaranya sudah meninggal. Tetapi mereka masih bahagia karena bisa bertemu orang sebaik dan selembut huanxiu. Saat zhio dan shao berjalan terlebih dahulu keluar gua. Huanxiu hampir diserang oleh Qiyu yg berupa ledakan bola api hitamnya. Yg merupakan salah satu skill andalan ular tersebut. Huanxiu dengan tenangnya berubah ke bentuknya yg menyerupai Zhaoling. rambut putih panjang dan aura gelap mendominasi miliknya, giginya mulai terlihat sedikit lancip bak gigi taring yg menyerupai sesosok mahkluk mitologi yaitu Vampir. Kepala qiyu segera ditebas dengan pedang yg ada di gelang penyimpanannya. Darah qiyu sedikit terciprat pada muka huanxiu tetapi huanxiu langsung membersihkannya. Setelah itu zhio kembali dengan muka biasa untuk menjemput huanxiu karena sadar bahwa huanxiu masih tertinggal dibelakang sementara shao sedang menunggu tuan dan saudaranya didepan mulut gua. Tetapi setelah zhio melihat huanxiu yg dimuka dan bajunya terdapat banyak darah pun segera memasang wajah kaget serta merasa khawatir. Ia meruntuki kebodohannya karena lalai untuk menjaga huanxiu yg telah menyandang gelar sebagai majikannya. Aura tuan putri kenapa, menjadi sangat pekat batin zhio merasa terintimidasi secara tidak langsung.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN