Tetapi setelah zhio melihat huanxiu yg dimuka dan bajunya terdapat banyak darah pun segera memasang wajah kaget serta merasa khawatir. Ia meruntuki kebodohannya karena lalai untuk menjaga huanxiu yg telah menyandang gelar sebagai majikannya.
Aura tuan putri kenapa, menjadi sangat pekat batin zhio merasa terintimidasi secara tidak langsung.
"Tuan putri!! Apakah anda terluka?" tanya zhio dengan wajah cemasnya. Dan segeralah ia berlari menuju kearah huanxiu.
"Ya, aku tidak apa-apa" jawab huanxiu santai sambil menyeka darah yg masih tersisa pada mukanya.
"Ayo kita pulang, aku punya sesuatu yg harus dilakukan" sambung huanxiu sembari menepuk pundak zhio dengan pelan. Huanxiu mulai merasa mengantuk setelah peperangan kecil yg telah ia lakukan tadi.
"Ba-baik tuan putri, tetapi bila hamba boleh tau apa yg akan tuan putri lakukan? Apakah hamba bisa ikut membantu" ucap zhio sopan sambil mengikuti langkah kaki huanxiu yg santai dan berkesan berwibawa.
"Tidur" jawab huanxiu dengan kikikan kecil. Zhio pun langsung menatap horor kearah huanxiu. Ia kira sang majikan akan melakukan hal keren seperti bereksperimen atau hal lainnya ternyata hanyalah tidur, benar-benar diluar ekspektasi zhio.
Setelah mereka sampai pada mulut gua mereka disuguhi shao yg saat ini sedang duduk diperumputan sambil menyandar di pohon perbatasan dihutan. Huanxiu segera mengajaknya untuk pulang tetapi saat shao akan beranjak untuk berdiri, huanxiu berubah kembali ke wujud asalnya yaitu gadis berambut coklat dan berpakaian hitam bukan biru dan putih seperti setan. Zhio dan shao sangat kaget karena melihat huanxiu yg tiba-tiba terhuyung kebelakanh dan untungnya reaksi shao sangat sigap dan akhirnya berhasil lah ia menopang tubuh huanxiu.
"Hei zhio, ini tuan putri bagaimana kok bisa pingsan?!" ucap shao cemas sambil menatap aneh kearah zhio.
"Mungkin kekuatannya habis terserab saat membunuh Qiyu tadi. Sudahlah, biarkan aku yg menggendongnya" jawab zhio datar sambil membopong tubuh huanxiu dipunggungnya. Shao pun hanya mengangguk setuju.
Tubuh tuan putri sangat harum dan ringan batin zhio.
Aaa aku lapar sekali batin Shao.
•
•
•
•
•
Sesaat setelah sampai pada kediaman bintang, terlihatlah sosok pelayan kecil yg tengah sibuk berjalan berbolak-balik kearah kanan dan kiri secara bergantian.
Shao yg merasa bingung akhirnya menepuk pundak sang pelayan kecil dengan pelan.
"Hoi!" sapa shao ramah.
"Aaa, Ayam, goreng nyam nyam!" Ucap pelayan yg tak lain xian mao tersebut dengan pengucapan yg latah. Lalu xian mao segera menatap tajam kearah shao yg mengagetkannya.
"Haiss, kau ini kenapa sih? Ngagetin orang cemas saja" marah xian mao. Shao hanya mampu tertawa sementara zhio hanya menatap datar kearah saudara dan pelayan dari tuan putrinya tersebut. Xian mao yg geram pun akhirnya menjewer telinga shao dengan keras yg pada akhirnya membuat telinga shao menjadi merah seperti tomat.
"Aa-awww! Sakit lepas!" ucap shao sambil memasang ekspresi kesakitan. Zhio langsung menutup mulut shao dengan tangannya. Shao akhirnya menatap bertanya kearah zhio yg membungkam mulutnya yg tidak bersalah tersebut.
"Diamlah, tuan putri akan terganggu" ucap zhao dingin dan menatap tajam kearah shao. Shao akhirnya menatap dengan tatapan seolah berkata 'tapi bagaimana nasip telingaku? Ini sangat sakit tau'. Zhio hanya menggedikkan bahunya acuh seolah berkata 'itu upahmu karena kejahilanmu, jadi terima saja'.
"Eh! Dimana tuan putri?!" panik xian mao setelah melepaskan jeweran mautnya pada shao. Zhio yg geram pun segera menusuk kan jarum akupuntur pada xian mao agar saraf pita suaranya tidak dapat berbunyi dengan keras (bisu sementara).
"Diamlah. Tuan putri sedang tidur, apa kau mau dia terbangun?" tanya zhio dengan wajah garangnya yg membuat xian mao merinding. lalu xian mao memberikan ekspresi menyedihkan agar zhio membuatnya dapat berbicara kembali. Zhiopun segera mencabut jarum nya dan segera pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Sungguh datar pikir xian mao.
"saudara yg sangat dingin" ucap shao sambil mengusap-usap telinganya.
"Haih, Dia benar-benar dingin dan menakutkan!" ucap xian mao sambil mengusap tubuhnya yg gemetaran.
Tanpa disadari mereka mengucapkan kalimat tersebut dengan serentak/waktu yg bersamaan.
Lalu tak lama mereka pun saling memandang dan tiba-tiba tertawa dengan sangat keras. Mereka tidak habis pikir jika mereka mempunyai jalan pikiran yg lumayan sama.
"Buahahahaaa"
"Hahahahaha"
sementara itu ditempat lain.
"Eh apa kau mendengar suara itu?" tanya penjaga 1 kepada temanya yg kebetulan tengah bertugas untuk menjaga kediaman bintang malam ini.
"Iya, hiii! ketawa milik siapa itu? Aku sampai merinding, kenapa juga tengah malam begini ada seorang yg tertawa, ini sangat menakutkan" jawab penjaga 2 sambil memeluk tubuhnya sendiri yg menggigil karena ketakutan.
•
•
•
•
•
Mereka ber6 sudah sampai dipasar kerajaan seljuk. Mereka ber6 melihat-lihat keadaan pasar dengan sangat bahagia, ya tentu saja terutama liuna juga minfei yg asik menjelaskan letak geografis pasar kerajaan seljuk yg terkenal akan kualitan barang dagang yg unggul.
"Waahhh ini ramai sekali benar kan?!" ucap liuna dengan senang dan riang.
"Benar liuna, padahal ini sudah sore tetapi malah semakin ramai sekali" jawab minfei sambil melirik kearah para pedagang yg mereka lewati dan para pedagang yg tengah mengadakan transaksi jual beli.
"Anda salah pangeran minfei" jawab xian mao sambil menundukkan kepalanya.
"Apa? apa maksudmu Xian mao?" tanya minfei dengan penasaran dan mengeryitkan dahinya sedikit tak suka, mungkin minfei sedikit tersinggung dengan perkataan xian mao.
"Menjawab pangeran. Justru sore hari menjelang malam adalah waktu yg paling tepat untuk berdagang karena matahari tidak terlalu terik yg membuat kulit menjadi terlindungi, dan juga kebanyakan para bangsawan dan mungkin pangeran juga tuan putri lebih suka bila identitasnya tidak diketahui makanya mereka memutuskan untuk mengunjugi pasar saat sore hari, karena otomatis mereka tidak akan ketahuan bila mereka dari kalangan atas, nah maka dari itu pada saat ini adalah saat yg paling tepat pangeran" ucap xian mao menjelaskan panjang kali lebar.
"Waah, kurasa kau memang benar" ucap minfei sambil mengangguk-anggukan kepalannya setuju, ternyata jalan otaknya saja yg kurang lancar jadi ia sempat berpikir bahwa xian mao meledeknya, padahal ia yg terlalu pongah dan irit informasi.
"Berisik" ucap huanxiu datar.
"Oh, maaf huanxi" ucap minfei tidak enak.
"Iya" jawab huanxiu datar.
Lalu mereka segera melanjutkan langkahnya dan tiba-tiba saja didepan jalan mereka terdapat seorang pria berhanfu berjalan mendekat kearah mereka ber6.
"apa kabar Didie Minfei" ucap pria tersebyt dengan senyuman yg mengembang pada wajahnya yg lumayan terlihat tampan. Minfei hanya menatap malas kearah pria tersebut seolah-olah ada tali permusuhan diantara mereka.
"Keadaan didie sangatlah baik, gege Raoyan" jawab minfei dengan wajah ketusnya. Sementara pria yg tak lain adalah Pangeran Raoyan tersebut hanya membalas tersenyum kearah minfei.
"Ahh, mei mei apakah kau tidak mau menyambut gege mu ini?" tanya raoyan dengan wajahnya yg terkesan sombong dan juga angkuh.
"Tidak begitu gege, aku hanya tidak melihatmu" jawab liuna dengan sangat ketus dan memalingkan wajah dari pangeran raoyan.
"Hahaha, baiklah. Oh siapakah wanita disampingmu itu liuna? Dia sangat cantik" tanya pangeran raoyan sambil menunjuk menggunakan kipasnya kearaj huanxiu.
"Jangan menganggunya Gege! Dia adalah milikku" ucap minfei sambil menutupi badan huanxiu dengan tubuhnya, sementara huanxiu hanya menatap minfei dengan tatapan bingung. Oh ayolah apakah ia bocah kecil yg perlu perlindungan? Pikir huanxiu.
Ada apa dengan anak ini, apakah dia sedang mengalami pubertas? Batin huanxiu.
"Ahaha, aku hanya ingin berkenalan kenapa kau galak sekali didie, aku ini kan kakakmu" jawab raoyan dengan wajah menggodanya. Dia mengedipkan sebelah matanya kearah huanxiu dan dibalas tatapan datar oleh huanxiu.
"Ada apa dengan matamu itu?" tanya huanxiu dengan datar sambil mengarahkan tubuh minfei kesampingnya. Ia tidak butuh tameng ataupun perlindungan.
"Apa? Kau bicara padaku? Haha kau memang tidak sopan ya putri, atau kau bahkan bukan seorang putri, hahaha" ucapnya dengan nada sombong yg kentara, raoyan memang memiliki sifat yg menjengkelkan, apalagi saat ia membahas tentang statusnya maka rakyat jelata hanya mampu menuruti semua kemauannya.
"Jaga ucapanmu gege!!" bentak liuna dengan sangat keras sampai para pedagang dan rakyat segara menatap kearah rombongan huanxiu dengan pandangan ingin tahu, bahkan ada beberapa yg mendekat karena rasa penasaran yg cukup tinggi.
"Tidak apa-apa" ucap huanxiu sambil menahan liuna yg sedang termakan ucapan raoyan.
"Kau adalah Raoyan kan" ucap huanxiu tanpa berbasa-basi.
"Benar, dan lebih tepatnya Pangeran Zhao Raoyan" ucap raoyan dengan aura arogan dan sombong yg menguar keluar dari tubuhnya.
"Ck, hanya pangeran saja bangga" gumam huanxiu.
"Oh ya, cantik maukah kau menjadi selir atau gundikku? Kau bisa mendapat belaian kasih sayang yg banyak dariku, lagi pula aku adalah tipe suami idaman" ucap raoyan dengan wajah menggoda yg hampir saja membuat zhaoling yg berada pada gelang penyimpanan huanxiu ingin cepat-cepat membinasakan raoyan sampai menjadi abu.
"Jaga ucapanmu gege dia tidak pantas menjadi selir atau gundikmu!" ucap liuna yg sudah sangat dan hampir saja mengeluarkan kekuatannya. Tetapi sebelum itu terjadi, huanxiu segera menatap liuna dan menyuruhnya untuk lebih bersabar.
"Apa katamu? Aku menjadi selir atau gundikmu?" ucap huanxiu mengulangi ucapan raoyan. Raoyan pun mengangguk lumayan antusias.
"Benar, apa kau mau mempertimbangkannya? Aku ini orang yg sangat lembut dan penyayang" ucap raoyan sambil menyangga dagu huanxiu dengan kipasnya.
"Haihh, kau ini lebih rendah dariku jadi jangan pernah bermimpi untuk menikah bahkan berkhayal berdampingan berjalan denganku" ucap huanxiu dengan dingin dan menghempaskan kipas raoyan dengan tangannya. Raoyan sempat terkejut tetapi langsung tertawa selayaknya orang gila. Zhio dan shao selalu bersiap dibelakang huanxiu tinggal menunggu aba-aba darurat dari sang tuan putri maka setelah itu mereka akan menghabisi bajing*n yg berani menggoda tuan putri mereka.
"Hahaha, kau? Lebih tinggi dariku? Buahahahah, memang jabatanmu apa? Putri mahkota? Kaisar? Hahaha" ucap raoyan dengan nada yg menjengkelkan dan melontarkan tatapan meremehkan saat ia melirik huanxiu. Raoyan membuka kipasnya dan menutupnya sambil menunjuk kearah tubuh huanxiu.
Ck, bodoh Batin huanxiu.
Lalu tanpa berpikir panjang segeralah huanxiu melesat kearah raoyan tanpa diketahui oleh raoyan itu sendiri dan dia memegang kipas raoyan dengan tangan kirinya sedetik kemudian kipas tersebut telah berubah menjadi debu hitam dan melayang keudara karena diterpa oleh angin.
Raoyan sempat terkejut dan merinding saat melihat kecepatan huanxiu yg tidak manusiawi atau melewati batas kecepatan manusia pada umumnya.
"Ka-kau siapa?! Ba-bagaimana bisa" ucap raoyan dengan tergagap dan menatap kipasnya yg telah hangus setengah.
"Aku, Putri Bintang Zhao Huanxi Ling" ucap huanxiu dengan tegas, setelah huanxiu mengucapkan katagkatanya, raoyan sempat menatap kaget kearah huanxiu dan segera menghilang dari tempat huanxiu.
"Huh, akhirnya dia pergi juga" ucap liuna sambil menghela nafas.
"Iya" ucap datar Huanxiu.
"Wahhh kau sangatlah hebat huanxi, kau sangatlah cepat saat berlari menuju gege raoyan tadi, seolah-olah kau adalah angin itu sendiri" puji liuna sambil memegang kedua tangan huanxiu dan mengajaknya untuk melompat-lompat.
Sementara itu ditempat lain yaitu tempat pelarian dari raoyan.
"Huh, huh. Dia sangat menakutkan, hawa apa itu?" ucap raoyan kepada dirinya sendiri. Ia memegangi jantungnya yg berdetak dengan kencang karena merasa ketakutan.
"Ukhh, penjaga bayangan keluarlah" perintah raoyan.
Lalu setelah itu tak lama penjaga bayangan langsung datang dan memberi salam hormat kepada raoyan sang majikan.
"Hamba menghadap yang mulia pangeran"ucap penjaga tersebut sambil menundukkan kepalanya.
"Aku ingin kau untuk mencari segala informasi tentang putri bintang. Aku ingin besok kau menemuiku diruang belajarku dan menyampaikan informasi yg kau dapatkan" ucap raoyan dengan gayanya yg berwibawa.
Setelah penjaga bayangan menganggukkan kepalanya, raoyan menyuruhnya untuk segera pergi dan menyelidiki apa yg disuruhnya.
Segelah itu asap pekat membungkus tubuh raoyan, lalu setelahnya aura yg ia keluarkan berubah menjadi berwarna hitam yg mengerikan.
"Khu khu, mari bermain, putri huanxi" ucap raoyan sembari tersenyum iblis dan benar saja, tubuhnya saat ini tengah dikendalikan oleh iblis hati Death (kematian).