Part 14

1324 Kata
Zyzy benar-benar terkejut dengan kenyataan bahwa Athar adalah kakak sepupu Leon. "Senang berkenalan dengan kamu," ucap Athar basa basi, ia pun tak menyangka gadis keras kepala di blok Z adalah tunangan adik sepupunya. Zyzy mencengkeram gaun yang ia pakai, bertemu dengan Athar, kembali mengingatkan dirinya pada kehancuran minimarket, usaha yang ia rintis dari nol tanpa bantuan siapapun. Ingin rasanya Zyzy memukul wajah Athar saat ini juga untuk melampiaskan kekesalannya tapi Zyzy tahu situasi, ia juga tahu sekarang posisinya adalah calon adik ipar sepupu dengan Athar dan itu membuatnya sangat tidak nyaman. “Aku mau bertemu om Thomas dan tante Ina dulu Leon,” ucap Athar berbalik meninggalkan Zyzy dan Leon untuk bertemu dengan kedua orangtua Leon, diikuti oleh Leon. “Maafkan bang Athar ya Zy, dia memang orangnya agak sombong,” ucap Adhara. “Don’t tell me about it, I know well,” gumam Zyzy. “Kamu bicara sesuatu Zy?” “Enggak… nggak Ada Ra, aku mau jalan jalan sebentar,” ucap Zyzy meninggalkan Ara, ia mengelilingi gedung untuk meredakan emosinya setelah bertemu Athar. Zyzy mengambil minuman an mencari tempat duduk, ia menemukan single desk kosong dan duduk disana menikmati minuman dingin yang ia ambil. “Apakah Leon tahu jika Athar orang yang jahat dan licik?” gumam Zyzy, ia berkeyakinan jika Leon tidak tahu apa apa tentang kakak sepupunya itu, Leon pasti menganggap Athar adalah pria yang baik padahal sebaliknya. “Haruskah aku mengatakan pada Leon tentang apa yang dilakukan oleh kakak sepupunya itu? apakah Leon akan mempercayai aku?” Pikiran Zyzy berkecamuk, menikah dengan Athar akan membuat dirinya menjadi kerabat Athar dan itu memuakkan baginya. Zyzy sama sekali tidak menikmati sisa waktu pesta pertunangannya setelah bertemu Athar, perasaannya tidak nyaman. Oooo---oooO Karena minimarket miliknya sudah hancur, kegiatan Zyzy hanya berdiam diri di rumah, ia belum memutuskan apa yang akan ia lakukan setelah ini. Ia masih penasaran tentang apakah Leon tahu jika Athar melakukan pekerjaannya dengan jalan curang dan ia ingi bertanya tentang hal itu pada Leon. Zyzy sudah menghubungi Leon dan mengajaknya makan siang bersama, Zyzy sudah siap dengan pakaian casual, celana jeans dan atasan model Sabrina yang memperlihatkan bahu mulusnya. Zyzy keluar dari kamarnya dan menuruni tangga, ia berpapasan dengan mamanya yang juga akan keluar. “Mama akan ke salon? Tumben siang?” tanya Zyzy. “Iya mama ada janji dengan custumer besar yang akan booking salon mama untuk make up di pesta pernikahannya. Kamu mau kemana sayang?” “Mau lunch sama Leon ma,” jawab Zyzy berjalan bersisian dengan mamanya, mereka menuju mobil masing masing, Zyzy mengemudi sendiri sedangkan bu Yulia dengan sopir pribadinya. Zyzy menjalankan mobilnya menuju kantor dimana Leon bekerja sebagai direktur cabang, posisi yang cukup bagus dengan usia Leon yang masih cukup muda, usia 30 sudah menjadi direktur merupakan suatu pencapaian yang besar. Sebenarnya Leon sama idealisnya dengan Zyzy oleh karena itu mereka bisa dekat dan berpacaran, Leon tidak mau bekerja di perusahaan milik papanya yang notabene adalah perusahaan export import yang cukup besar di Indonesia. Tapi tetap saja sebagai seorang pria, Leon ingin Zyzy mengikuti keinginannya sebagai calon suami, tak ingin Zyzy lupa diri dengan cita citanya untuk memiliki retail yang memiliki cabang di berbagai kota. Zyzy membelokkan mobilnya ke area perusahaan dimana Leon bekerja, gedung lima lantai itu terlihat megah, ini adalah cabang pertama di Jakarta, sedangkan ada 3 cabang di Jakarta, Zyzy menjalankan mobilnya memasuki basement gedung dimana area parkir berada. Setelah makan siang, Leon aka nada meeting intern perusahaan jadi ia meminta Zyzy datang ke gedung kantornya dan makan di ruangannya saja agar ia tidak terlambat untuk meeting. Zyzy mencari area paarkir yang strategis agar mudah keluar, ia kemudian keluar dari mobilnya menuju lobby kantor. Zyzy sudah pernah beberapa kali ke kantor Leon dan ke ruangan Leon. Ruangan Leon ada di lantai teratas yaitu lantai lima, Zyzy melintasi lobby dan menuju lift, ia sendirian berada dalam lift, jam masih menunjukkan pukul 11.50, 10 menit lagi jam makan siang. Zyzy berjalan menyusuri lorong menuju ruangan Leon, di depan ruangan Leon, Zyzy melihat seorang gadis cantik, ia mengenal gadis itu karena ia sudah beberapa kali datang ke kantor Leon. Gadis itu adalah Stella, sekertaris Leon. “Selamat siang Stella,” sapa Zyzy. “Selamat siang mbak Zyzy, ada janji makan siang ya dengan pak Leon mbak?” “Iya, dari mana kamu tahu?” “Pak Leon meminta saya memesankan makan siang, sebentar lagi datang mbak pesanannya, mbak Zyzy masuk saja dulu.” “Makasih ya Stella.” “Sama sama mbak Zyzy.” Zyzy kemudian berjalan menuju pintu ruangan Leon, ia mengetuk beberapa kali kemudian masuk saat suara Leon mempersilahkan dirinya masuk. Zyzy membuka pintu dan masuk, ia melihat Leon masih fokus pada laptopnya. “Kamu tunggu sebentar ya sayang, sebentar lagi aku selesai,” ucap Leon, Zyzy mengangguk, ia menuju sofa set dan duduk disana. Zyzy kembali berdiri, ia berjalan menuju lemari es disudut ruangan Leon, ia mengambil dua botol air mineral dan membawanya ke sofa set. Belum lama Zyzy duduk kembali, pintu ruangan Leon terbuka dan menampakkan Stella membawa beberapa box, juga piring dan gelas yang kemudian diletakkan di meja sofa set yang ada dihadapan Zyzy. Stella akan membuka kotak makanan itu tapi dicegah oleh Zyzy. “Biar aku saja Stella,” ucap Zyzy. “Baiklah mbak Zyzy, saya juga mau makan siang keluar.” “Oke.” Zyzy kemudian mempersiapkan makanan yang akan ia makan bersama Leon, ia melihat Leon sudah menutup laptopnya dan berjalan mendekati dirinya. Zyzy menuangkan air mineral dalam gelas dan menyodorkannya pada Leon. “Kamu pasti haus,” ucap Zyzy. Leon tersenyum, ia menerima gelas dari Zyzy dan meminumnya beberapa teguk dan kembali meletakkannya di meja. Zyzy menyodorkan piring yang sudah terisi nasi dan lauk pauk kepada Leon membuat Leon tersenyum. “Kenapa tersenyum seperti itu?” “Kamu sudah pantas nih jadi seorang istri yang melayani suaminya.” “Jangan meledek kamu sayang…” “Aku serius sayang,” ucap Leon mulai menikmati makan siangnya bersama Zyzy. Zyzy makan dengan perasaan gamang, ia ingin bertanya apakah Leon tahu tentang siapa sebenarnya Athar. Setelah selesai makan, Zyzy memberanikan diri untuk bertanya dari pada ia mati penasaran. “Sayang…” “Kenapa sayang?” tanya Leon menatap Zyzy bingung. “Aku mau bertanya soal kakak sepupu kamu.” “Abang Athar? Kenapa?” “Apakah kamu tahu di itu… mmm…” “Kamu kenapa sih sayang? Seperti bingung begitu.” “Apakah kamu tahu jika dia melakukan pekerjaannya dengan jalan yang tidak benar, bahkan cenderung membahayakan orang lain?” “Maksud kamu apa?” “Baiklah, biar aku katakan sesuatu tentang kakak sepupu kamu itu, dia bekerja untuk PT. Angkasa Raya dan penggusuran blok Z dia penanggung jawabnya. Dan kamu tahu nggak sayang, dia tega menculik karyawan karyawanku untuk mengancam aku, agar melepaskan minimarket aku dan bersedia digusur, dia jahat banget Leon.” “Aku tahu.” “Apa? kamu tahu itu?” “Iya aku tahu, dan aku juga yang menyarankan jika dia harus menyandera karyawan kamu agar kamu mau melepaskan minimarket kamu.” “Hah? maksud kamu apa Leon?” “Iya aku yang memberikan saran itu, aku sudah meminta kamu lepaskan saja minimarket kamu itu tapi kamu keras kepala sayang, aku tahu kamu menyayangi semua karyawan kamu seperti keluarga jadi aku memberi saran itu. aku sudah bilang kan, lepaskan minimarket itu tapi kamu bebal, aku ingin kamu fokus pada hubungan kita.” Zyzy menatap Leon tak percaya, pria itu yang ia harapkan akan melindungi dirinya malah adalah orang dibalik kehancuran usahanya. “Kamu jahat ya Leon, kenapa kamu tega melakukan ini?” “Aku hanya mau fokus kamu tidak terbagi antara hubungan kita dan cita cita kamu yang mungkin akan tercapai dalam 10 tahun dan kamu ingin aku menunggu kamu Zy, aku mencintai kamu dan benar benar ingin kita menikah dan hidup bahagia.” Zyzy menggelengkan kepalanya tak percaya, orang yang ia anggap akan melindunginya malah menghancurkannya. Tanpa bicara Zyzy kemudian berdiri dan keluar dari ruangan Leon, dengan wajah marah dan sedih. Lynagabrielangga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN