Athar terdiam, ia menatap Zyzy yang masih meringkuk di sofa dan tidur, hatinya menghangat akan perhatian yang diberikan Zyzy. Tapi ia kembali ingat keadaan yang akan membahayakan Zyzy jika ia nekat untuk bersama Zyzy, lebih baik ia tiada dari pada melihat Zyzy terluka.
Athar masih diam terpaku ditempatnya, ia tenggelam dalam pikirannya tentang jika ia bersikeras untuk menjalin kasih dengan Zyzy. Athar kemudian masuk dalam kamar mandi walau kepalanya masih sangat sakit dan ia juga merasa tubuhnya demam.
Athar hanya cuci muka saja dan berganti pakaian, ia melihat Zyzy masih tidur nyenyak. Tentu saja karena semalaman Zyzy sulit tidur karena memikirkan keadaan Athar, bel pintu apartemennya berbunyi, ia yakin jika itu adalah kurir makanan yang tadi ia pesan. Athar kemudian berjalan keluar d
